KOTAMOBAGU – Adanya isu sesat yang menuding pemerintahan Olly Dondokambey-Steven Kandouw (OD-SK) tidak mendukung pemekaran Provinsi Bolaang Mongondow Raya (BMR), ditepis Olly Dondokambey.

Mantan Pimpinan Banggar dan Ketua Komisi XI DPR RI ini meminta agar membuka dokumen terkait inisiatif DPR ketika mengusulkan pemekaran BMR.

“Buka dokumen, siapa yang teken. Saya yang teken dalam inisiatif DPR waktu itu,” tegas Olly ketika tatap muka bersama tokoh adat, tokoh masyarakat, budayawan se BMR di Gedung Lembah Bening, Kotamobagu, Kamis (26/11) lalu.

“Jadi tidak benar bahwa bahwa kita tidak dukung pemekaran BMR,” sambung Olly.

Selaku pimpinan komisi dan juga fraksi terbesar di DPR RI, Olly berperan penting dalam menggolkan agar BMR masuk sebagai calon daerah pemekaran.

Hanya saja saat ini sedang dimoratorium untuk seluruh daerah pemekaran, sehingga terwujudnya provinsi BMR belum tercapai. Namun begitu, sambil menunggu dicabutnya moratorium, dia berpesan agar pembenahan infrastruktur dan hal lainnya dilakukan, supaya bila tiba saatnya nanti, BMR sudah benar-benar siap sebagai provinsi.

Untuk itu, saat ini lanjut Olly, pihaknya terus mendorong masuknya program-program dan proyek pusat untuk BMR. Bahkan di tengah pandemi sekalipun, ada Rp100 miliar anggaran dari Kemenkeu yang diplot untuk BMR. Dan hal itu atas lobi langsung Olly Dondokambey ke Menteri Keuangan.

“Jadi tidak betul kalau kita tidak memperhatikan BMR,” kata Olly menyayangkan informasi-informsi sesat yang menyebut BMR dianaktirikan pemerintahan Olly-Steven.

Calon Gubernur nomor 3 ini menegaskan, sangat diperlukan dukungan politik agar hal-hal yang disebutnya tadi, terus berlangsung dengan baik sehingga tujuan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di BMR bisa tercapai.

Oleh sebab itu, dia meminta agar warga BMR mendukungnya bersama Steven memenangkan pilkada, agar kelanjutan program berhasil. Dukungan rakyat lewat Pilkada 9 Desember nanti, dengan memenangkan Olly-Steven akan memperkuat dan meyakinkan pemerintah pusat dan investor, untuk membantu perekonomian Sulut lebih hebat ke depan.

Olly mengatakan, Sulut dalam visi menjadi gerbang di Asia Pasifik sudah on the track saat ini. Hal ini menjadi kekuatan dan daya pikat Sulut yang selama ini dianggap kecil dan jauh dari pusat pemerintahan.

“Waktu saya ajak teman-teman (investor) ke Sulut, katanya Sulut jauh dari Jakarta. Lebih cepat ke Singapura dan Hongkong katanya,” katanya.

Namun dengan menjadikan sulut gerbang, kini akses penerbangan langsung dibuka ke Asia Pasifik, sehingga penerbangan langsung ke China dan Hongkong terbuka. Bahkan di saat pandemi pun, kata Olly, Sulut berhasil melakukan ekspor langsung ke Jepang. (rivco tololiu)