Fernando Rumetor

MANADO

Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) baru-baru ini dihebohkan dengan terpaan banjir Rob yang menghantam pesisir Kota Manado, salah satunya yang juga menerpa Manado Town Square (Mantos).

Video yang sudah ribuan kali dibagikan di grup-grup whatsapp maupun jejaring media sosial lainnya menggambarkan betapa ganasnya air laut yang menghantam pusat bisnis tersebut. General Manager (GM) Mantos, Yono Akbar lalu memfokuskan perhatiannya kepada upaya pemulihan usai diterpa musibah.

“Siklus ini memang setiap tahunnya, terlebih di bulan Januari. Tapi memang saya selama 14 tahun Mantos berdiri, baru tahun ini yang dampaknya luar biasa. Penahan ombak kita sepanjang kurang lebih 300 meter hilang, dan jalan aspal rusak semua,” ujarnya menggambarkan kedahsyatan ombak yang menghantam.

Dikatakan kepada wartawan KORAN SINDO MANADO/SINDOMANADO.COM saat melihat langsung upaya pemulihan pada Selasa (19/1/2021), bahwa kendati sempat viral video air laut masuk ke lokasi Mantos 2 dan Mantos 3, tetapi dirinya memastikan bahwa pihaknya langsung sigap menaggulangi keadaan yang ada.

“Minggu malam teman-teman langsung ikut membersihkan dan mengeringkan area yang terdampak ini. Karena syukur tidak ada kerusakan ke electrical, sehingga pada Hari Senin Mantos tetap beroperasional seperti biasa, dari jam 10 pagi sampai jam delapan malam,” tuturnya.

Memang musibah itu menjadi tantangan bagi pihaknya, terlebih perekonomian belum pulih karena masih diterpa pandemi Covid-19. “Dimana pengunjung kita juga berkurang dan ya diterpa banjir Rob itu, tapi kita pastikan bahwa operasional tetap berjalan seperti biasa,” tukas Yono.

Ya upaya penormalan terus dilakukan usai diterpa musibah. Sebab, mau tak mau para tenant juga harus tetap dilayani dengan baik. Terlebih ditengah pandemi ini, banyak tenant yang akhirnya harus tutup sementara karena imbas dari pandemi virus korona yang betul-betul memukul telak.

“Kurang lebih ada 3.000 orang kan yang bekerja di sini. Kasihan juga kalau harus tutup atau tidak dibuka. Makanya saya waktu Minggu malam itu langsung berupaya membersihkan dan menanggulangi agar jangan sampai tutup. Ekonomi harus berjalan, karena nantinya berdampak juga ke masyarakat kalau kita tutup dan tidak langsung buka pada Senin itu,” ungkap Yono.

Upaya penormalan pun disupport oleh seluruh karyawan. Bahkan dikatakannya, lantaran hubungan baik yang terjalin, banyak karyawan yang tak dipanggil pun tetapi langsung memberikan diri untuk membersihkan area di belakang Mantos 2 yang menghadap langsung dengan lautan lepas. “Mereka langsung bahu-membahu membersihkan jalan,” ungkapnya.

Yono pun tak mau berdiam diri dan berpasrah saja. Dirinya turun langsung mengarahkan para karyawan untuk membersihkan akses jalan menuju gedung parkiran di Mantos 3 agar bisa segera dilalui oleh masyarakat dan para pengunjung setia salah satu Mal kebanggaan Sulut itu.

“Satu dua hari ini kita upayakan untuk membersihkan jalan di belakang (Mantos 2), terutama akses ke gedung parkir, karena tertutup dengan batu-batu akibat dari cuaca ekstrem kemarin. Saya harap bisa secepatnya, sehingga gedung parkir kita bisa menampung kendaraan para customer,” kata dia.

Itu merupakan target jangka pendek yang berusaha dicapai. Untuk jangka panjang sendiri, bebernya, pihak pengelola akan memperbaiki dan memperkuat tanggul pengaman yang merupakan penahan ombak, karena itu merupakan salah satu hal yang penting kedepannya.

“Tapi pasti itu menunggu perkembangan cuaca dulu. Kalau cuaca sudah cerah, ombak sudah menurun baru kita pengerjaan tanggul pengaman itu. Itu akan kita perkuat, karena kedepannya mungkin akan terjadi ombak yang besar lagi, jadi sistem tanggulnya akan kita perkuat lagi,” sebut Yono.

Selain tanggul, pekerjaan jangka panjang yang akan dilakukan pihak manajemen ialah perbaikan jalan aspal yang rusak karena dihantam ombak ganas. Oleh sebab itu, setiap pekerjaan perbaikan akan dilakukan secara bertahap. Namun memang pengoperasionalan gedung parkir menjadi hal yang krusial.

Lebih lanjut, GM Mantos itu pun ingin menyampaikan kepada masyarakat Bumi Nyiur Melambai bahwa setiap informasi yang diterima dari media sosial harus benar-benar divalidasi dan dilihat kebenarannya terlebih dahulu. “Karena di luar saya lihat informasi yang menyebar bahwa di Manado terjadi tsunami kecil. Padahal itu fenomena alam yang rutin terjadi tiap tahun,” bebernya.

“Jadi kalau ada video-video yang beredar, harus divalidasi terlebih dahulu. karena kejadian sebenarnya tidak seperti itu. Buktinya Mantos tetap buka seperti biasa. Kemudian, dalam minggu ini juga cuaca masih ekstrem, jadi masyarakat harus lebih berhati-hati lagi ketika mau keluar rumah,” paparnya.

“Tapi dari kita, yang terus diupayakan itu pengoperasionalan gedung parkir agar customer bisa nyaman mengunjungi Mantos. Sehingga keperluan ke hotel (Four Points by Sheraton Manado) serta Mantos lebih nyaman dan lebih aman,” kunci Yono.