BOLSEL – Anggota Komisi V, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Herson Mayulu mengatakan bahwa pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terlalu dini mengambil kesimpulan terkait kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182.
Pernyataan itu disampaikan politisi PDI Perjuangan ini saat Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPR-RI dengan Menteri Perhubungan, Kepala BMKG, Kepala Basarnas, Ketua KNKT, Dirut LPPNPI, Dirut PT. Jasa Raharja, Kepala RS Polri dan Dirut Maskapai Penerbangan Indonesia, Rabu (3/2/2021).
Herson Mayulu yang mengikuti rapat secara virtual dari kediaman pribadinya itu, secara khusus menyorot penjelasan KNKT bahwa terekam sampai ketinggian 250 kaki, mesin pesawat masih dalam kondisi hidup. “Itu bukan berarti pesawat masih layak terbang, kenyataannya meski mesin hidup tapi jatuh,” ujarnya.
Herson juga merinci kondisi saat kecelakaan. “Cuaca pada saat itu sangat bagus, human erornya tidak ada karena pilotnya berpengalaman, maka mungkin saja datang dari aspek mesin,” ujarnya.
Lebih lanjut mantan Bupati Bolsel dua periode ini mengingatkan bahwa, kotak hitam belum seluruhnya ditemukan, bagian lain dari komponen cockpit voice recorder (CVR) black box Sriwijaya Air SJ-182 masih dalam proses pencarian dengan menggunakan alat penangkap sinyal. Dengan demikian, ia meminta agar KNKT tidak mengambil kesimpulan bahwa saat kecelakaan mesin pesawat masih dalam keadaan yang baik.
Apalagi ditemukan fakta sehari sebelum kecelakaan yakni 8 Januari, pesawat ini mengalami kerusakan. Tetapi 9 Januari diizinkan terbang lagi. “Oleh karena itu saya sarankan kepada pimpinan komisi agar kiranya dalam rapat hari ini kita jangan dulu mengambil kesimpulan,” pinta politisi asal Sulawesi Utara ini sambil menyarankan agar rapat dengar pendapat digelar kembali setelah unit-unit yang diperlukan atau yang ada di dalam CVR itu ditemukan.
Om Oku, sapaan akrab Herson pun mengapresiasi kepada BNPP dan pihak lainnya karena mampu menemukan korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air. “Apresiasi saya berikan setinggi-tingginya kepada Basarnas, pihak kepolisian dan pihak terkait yang sudah berupaya semaksimal mungkin sehingga mampu mendapatkan 58 jenazah dari 62 korban penumpang Sriwijaya air beserta puing-puing pesawat,” ucap Om Oku.
Akhir penyampaian, Herson mengucapkan turut berbelasungkawa terhadap seluruh korban kecelakaan Sriwijaya Air, semoga mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. (Irfani Alhabsyi)
Tinggalkan Balasan