TOMOHON – Setelah menyambangi Kota Cakalang pada Senin(1/3) kemarin kali ini, Ketua Komisi IX DPR-RI, Felly Estelita Runtuwene menyambangi Kota Bunga dalam gelaran sosialisasi pendataan keluarga dan kelompok sasaran bangga kencana bersama mitra, kolaborasi dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara (Sulut). Bertempat di Wale Syalom Kolongan, Selasa(2/3/2021).

Runtuwene turut didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Sulut koordinator advokasi, penggerakan dan informasi (adpin) Ignasius Jantje Worung dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Benrencana Daerah(DPPKBD) Kota Tomohon Trisye Polii.

Runtuwene menyampaikan pentingnya perampungan data setiap daerah. “Amburadulnya data selalu merupakan masalah klasik, kami di Komisi IX sulit mendapatkan data yang fix. Nah ini merupakan langkah awal kami dorong BKKBN yang akan turun mulai April bisa merampungkan data yang riil sehingga bila terjadi perubahan tinggal dilakukan update. Memang ada BPS tetapi kita mendorong ke depan data yang akan kita sinkronkan dengan BKKBN karena memiliki SDM hingga tingkat terkecil desa dan kelurahan,” jelasnya.

Dari data ini bisa, lanjutnya, dapat terlihat keadaan keluarga tersebut. “Keberhasilan data ini akan berkorelasi dengan program pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia Sejahtera bisa tepat sasaran,” lanjut wanita cerdas kelahiran Minahasa Selatan ini.

Dalam kegiatan tersebut juga dibicarakan terkait pencegahan stunting yang menjadi perhatian nasional. “Memang tidak bisa dipungkiri salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu keluarga ekonomi lemah, dalam situasi pandemi seperti ini berdampak pada ekonomi masyarakat, salah satu upaya yang bisa dilakukan selain bantuan terhadap masyarakat ekonomi lemah yaitu dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk bisa dikembangkan seperti bercocok tanam maupun hal lainnya yang bisa menggerakkan ekonomi,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulut diwakili Koordinator Advokasi, Penggerakan dan Fnformasi (adpin) Ignasius Worung menjelaskan, sesuai penjadwalan Pendataan keluarga mulai 1 April – 31 Mei 2021.

“Hasil ini bisa kita manfaatkan mulai dari lingkup terkecil seperti dusun atau lingkungan, jadi kami mengajak kepada peserta yang hadir, informasikan ke keluarga lain yang mana ada pendataan keluarga mulai Aprio hingga Mei. Seharusnya dilaksanakan tahun kemarin, karena periodenya dilaksanakan secara lima tahun tetapi karena pandemi Covid-19 sehingga tertund,” ungkap Worung.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Kebularga Berencana Daerah Tomohon, Trisye Polii menuturkan, untuk SDM yang akan turun melakukan pendataan masih dalam tahap koordinasi.

“Saat ini bidang teknis masih mengikuti bimbingan teknis, karena dari situ bisa kita mengetahui berapa banyak tenaga pendata yang akan turun di lapangan. Selain itu kita akan bersama-sama sosialisasi dengan pemerintah kecamatan dan kelurahan untuk terus disampaikan masif ke masyarakat melalui acara suka dan duka terkait pendataan yang akan dilaksanakan per 1 April mendatang,” tandasnya. (wailan motong/rivco)