BOLSEL – Keberadaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di fasilitas umum hingga kini masih dikeluh-keluhkan masyarakat. Dalam reses Anggota DPRD Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang digelar selama pekan ini, hampir setiap titik reses, ada saja masyarakat yang mengeluhkan hal itu.
Seperti yang disampaikan Sangadi (Kepala Desa) Tolotoyon, Ramdan Makalalag mengaku sudah banyak yang mengeluh akan kondisi tersebut. “Kami di Kecamatan Pinolosian sampai sejauh ini cuma menggunakan Bank Link. Mujur kalau jaringan internet lancar-lancar. Tapi kalau tidak, kita harus ke ibu kota yang tentu harus mengeluarkan biaya ekstra. Apalagi masyarakat yang berada di kecamatan Pinolosian Tengah dan Timur yang tentu membutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk sampai ke ibu kota, mereka sangat membutuhkan mesin ATM,” cetusnya.
Ramdan Makalalag mengharapkan, agar pihak terkait mengupayakan pembangunan Mesin ATM di wilayah itu. “Dengan adanya mesin ATM, tentu memberikan dampak positif bagi masyarakat. Mengingat saat ini aktivitas keuangan masyarakat lebih banyak melalui jaringan antar bank,”ungkapnya.
Terpisah, Totje Mayulu, salah satu tokoh masyarakat Pinolosian menyampaikan, pemerintah harusnya memprioritaskan hal ini, mengingat juga banyaknya bantuan yang disalurkan Pemda yang langsung masuk ke rekening masing-masing penerima di tiap desa. “Minimal satu ATM tiap kecamatan, itu sudah sangat memudahkan kita-kita yang jauh dari ibu kota,”ujarnya.
Totje Mayulu mengaku cukup prihatin dengan para orang-orang tua yang anaknya sekolah di luar daerah. “Banyak dari mereka yang harus menempuh jarak berjam-jam saat ingin mengirim uang untuk anaknya yang menempuh pendidikan di luar daerah. Selain membutuhkan waktu yang lama karena lokasi ATM jauh, ada resiko lain seperti kecelakaan lalu lintas yang setiap saat bisa mengancam nyawa mereka,” keluhnya. Ia Berharap, keluhan masyarakat ini dapat didengar oleh para instansi perbankkan yang ada di Sulut, khususnya di Bolsel.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Cabang Bank SulutGo Bolsel, Yunikesumawaty Paputungan menyampaikan, untuk melakukan pembangunan ATM pihaknya harus melakukan feasibility study dan izin OJK (Otoritas Jasa Keuangan). “Untuk menentukan titiknya tidak serta merta bisa dilakukan bank secara sepihak, tetapi ada ratio yang harus diperhitungkan, mulai dari kepadatan penduduk dan lain sebagainya,”ungkapnya.
Terkait masalah ini, Ia pun meminta maaf kepada masyarakat karena belum bisa memenuhi keinginan mereka untuk membangun ATM di tiap kecamatan. “Setelah dilakukan feasibility study, Insya Allah tahun ini kita akan bangun satu lagi ATM di titik strategis yakni pertigaan Adow, Kecamatan Pinolosian Tengah. Anggarannya sudah dialokasikan, mudah-mudahan ATM ini nantinya mampu sedikit mengobati keluhan masyarakat terkait mesin ATM,”pungkasnya.
Sekedar diketahui, Bank yang ada di Bolsel hanya ada Bank SulutGo dan BRI. Atm Bank SulutGo hanya ada di Kecamatan Bolaang Uki (Ibu Kota) dan Kecamatan Posigadan. Sementara untuk ATM BRI juga cuma satu yang berlokasi di ibu kota. Dari tujuh kecamatan yang ada, masih ada lima kecamatan yang tidak memiliki ATM. (Irfani Alhabsyi)
Tinggalkan Balasan