BOLTIM – Guna menunjang program penataan ibu kota Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang ada di Desa Tutuyan, Bupati Sam Sachrul Mamonto dan Wakil Bupati Oskar Manoppo mulai melakukan penertiban, salah satunya menertibkan pasar. Pasalnya, bangunan pasar yang terletak di lorong Baret Tutuyan, tidak dipergunakan para pedagang untuk berjualan, dan justru menggunakan badan jalan trans sulawesi untuk menata barang jualan. Hal ini tentu mengganggu para pengendara yang melintas, serta seringkali menyebabkan macet saat ramai aktifitas di pasar tersebut. “Kita harus memindahkan aktifitas pasar yang ada di jalan raya, untuk dikembalikan ke ruko-ruko pasar yang ada di Baret Tutuyan. Ini salah satu hal utama yang harus diatasi, untuk penataan ibu kota kabupaten,” kata Sachrul, saat meninjau langsung bangunan pasar Baret Tutuyan, Rabu (07/04).

Sachrul menegaskan, jika bangunan pasar yang telah dibangun dengan anggaran miliar tersebut tidak digunakan, tentu akan menyebabkan kerugian besar, serta pihak pelaksana sebelumnya. Ia pun mengajak seluruh masyarakat Boltim khususnya yang ada di Desa Tutuyan, untuk mendukung program pemerintah dalam mempercantik wajah ibu kota. Sebab, katanya, selama kurang lebih 12 tahun Boltim berdiri, belum terlihat wajah ibu kota yang sudah tertata. “Saya harap ada dukungan dari masyarakat Tutuyan dalam penataan ibu kota. Demi kemajuan daerah yang sama-sama kita cintai ini,” harapnya.

Rencana pemerintah itu pun direspon positif sejumlah warga yang ada sekitar Baret Tutuyan. Bahkan, mereka sangat berharap agar rencana pemindahan pasar dipercepat, sehingga mereka pun bisa berjualan di pasar yang telah disediakn pemerintah itu. “Kami mendukung program dari pak bupati dan wabup. Agar kami juga bisa berjualan di ruko-ruko ini,” ujar sejumlah warga. (Novianti Kansil)