MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi (Sulut) akan menerima dana hibah dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

Dana hibah dengan total Rp6 triliun tersebut akan dikucurkan untuk tiga provinsi yakni Sulawesi Utara (Sulut), Kalimantan Utara (Kaltara) dan Lampung.

“Ini karena lobi pak Gubernur Olly Dondokambey. Kita saat ini tengah menyusun proposal karena menjadi syarat untuk mendapatkan dana hibah tersebut,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulut, Jenny Karouw, Kamis (22/4/2021).

Ia menjelaskan, dana hibah dari pemerintah AS melalui program Compact-II oleh Millenium Challange Corporation (MCC).

“Dana hibahnya sangat besar. Kalau pun dananya dibagi rata ke masing-masing provinsi, kita akan dapat Rp2 triliun,” terangnya.

Lanjut Jenny, pembuatan proposal syaratnya harus mendukung perekonomian daerah.

“Kita sudah memilih sejumlah proyek seperti membangun gudang pendingin, Pasar Induk dan infrastruktur pendukung perekonomian lainnya,” bebernya.

Ia mengakui, pembangunan gudang pendingin memang menjadi salah satu kebutuhan.

“Gudang pendingin bisa dimanfaatkan para pedagang untuk menyimpan sementara jualannya agar tidak busuk atau rusak,” akunya.

Begitu juga Pasar Induk yang rencanannya akan dibangun di Kota Manado.

“Nah, adanya Pasar Induk pemerintah bisa intervensi jika ada harga jual komiditas yang tidak wajar di lapangan,” ungkapnya.

Jenny menambahkan, pembangunan jembatan penghubung Pulau Karakelang-Salibabu di Kabupaten Talaud, juga menjadi salah satu proyek yang direncanakan.

“Pembangunan jembatan tersebut tujuannya untuk meningkatkan perekonomian di daerah perbatasan, termasuk proyek jalan lingkar di pulau tersebut,” tandasnya. (rivco tololiu)