MANADO – Wali Kota Manado Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang memperingatkan akan ada sanksi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Manado yang tak mau di vaksin Covid-19.
Salah satunya ialah tidak dibayarkannya Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) kepada para ASN. Hal itu disampaikan usai High Level Meeting Tim Pemantauan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Manado, pekan lalu.
“Sekarang ini masih persuasif, tapi contohnya kalau ASN yang belum mau divaksin Covid-19, bulan Juni ini jangan dulu dibayarkan TPP mereka,” ujar Angouw kepada Sekkot Micler Lakat, di hadapan para wartawan.
Lebih lanjut ditegaskan Wali Kota, aturan itu sudah diberlakukan sejak bulan Juni 2021 ini, karena melihat masih banyaknya ASN di Pemkot Manado yang diketahui masih belum mau untuk divaksin Covid-19.
“Dari sekira 5.300-an ASN Pemkot, sudah 4.000-an yang telah divaksin, tetapi masih ada 1.000-an ASN yang belum di vaksin,” tutur Angouw. “Mereka ini kabal (bandel),” timpal Wawali Richard Sualang.
Kedua pimpinan Kota Tinutuan itu pun meminta tak hanya ASN, namun juga masyarakat Kota Manado, agar mau membantu pemerintah untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19 yang saat ini terus digenjot.
“Kita akan mengikuti Peraturan Presiden (Perpres). Kita akan membatasi pelayanan bagi yang tak mau divaksin. Itu sebenarnya dengan berat hati, tapi kita harus saling membantu dong. Jangan hanya mau dibantu tapi tidak mau membantu,” sebut Angouw.
Sekadar diketahui, saat ini Pemkot Manado terus menggalakkan upaya vaksinasi Covid-19 melalui program Vaksin Hebat yang dilaksanakan di setiap Puskesmas hingga rumah-rumah Ibadah di Manado.
Pemkot Manado pun terus bekerjasama dengan berbagai pihak seperti insan Industri Jasa Keuangan (IJK), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, hingga pengelola pusat perbelanjaan untuk memperluas cakupan vaksinasi.
Hal ini diharapkan bisa membuat 60% warga Kota Manado telah divaksin Covid-19 pada Oktober mendatang. Angka itu merupakan batas minimal untuk terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap Covid-19.
“Target kita itu mudah-mudahan pada Oktober atau mungkin paling lama Desember nanti, kita sudah bisa memvaksinasi semua warga. Tapi cakupan vaksinasi kalau sudah di angka 60%, kita sudah bisa mencapai herd immunity,” tukasnya, belum lama ini. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan