MINUT – Setelah kurang lebih tiga bulan digodok, sejumlah pejabat eselon tiga dan eselon empat Pemprov Sulut berhasil menyelesaikan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022.
Rangkaian proses pembelajaran bagi pejabat ini ditutup Sekretaris Provinsi (Sekprv) Praseno Hadi di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD), Maumbi, Minahasa Utara (Minut), Senin (17/10/2022).
Sebelumnya, proses pembelajaran dibuka bersamaan antara Kepemimpinan Administrator dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas selama 31 sampai 35 hari. Jumlah peserta PKA sebanyak 25 orang dan 28 PKP.
Sementara itu selama dua bulan para peserta melaksanakan aktualisasi dan diagnosa tugas pembelajaran.
Dalam laporannya, Kepala BPSDMD Sulut Roy Tumiwa membeberkan, baik PKA dan PKP telah memamerkan hasil outcome lewat Expo Aksi Perubahan Kinerja Organisasi.
Selain itu, para peserta diukur juga dari kualitas kebijakan organisasi, produk, program dan strategi. Membantu manajemen tiap peserta dalam memahami proses saat bekerja.
“Kita laksanakan banch marking di beberapa BUMN. Karena ASN perlu mendapatkan pelajaran bermakana di BUMN terkait manajerial,” ujar Roy Tumiwa.
Menurutnya, proses pembelajaran berlangsung sangat penuh dengan dinamika.
“Sangat berdinamika. Namun 95 persen berjalan dengan baik. Di semua tugas masuk tepat waktu,” tuturnya.
Tumiwa optimis, para peserta PKA dan PKP kelak akan menjadi ujung tombak dan agen perubahan.
“Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas merupakan program yang bertujuan untuk menyokong komitmen Gubernur Olly Dondokambey dan Steven Kandouw dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia di Sulut,” terangnya.
Sementara itu, Sekprov Sulut Praseno Hadi mengapresiasi BPSDM dan widyaiswarah yang telah melaksanakan pelatihan dengan baik dan kapabel.
Kepada peserta, Praseno Hadi menyebut sebagai masa depan Pemprov Sulawesi Utara. “Masa depan Pemprov ada pada kalian,” ujar Praseno Hadi.
Ia mengatakan, tidak ada orang hebat yang tidak mengikuti pelatihan dan pendidikan (diklat).
Praseno Hadi juga mengarahakan peserta yang saat ini menjadi lulusan PKA dan PKP dapat menerapkan ilmu yang didapat lewat pelatihan dan pendidikan (diklat) diterapkan saat menjalankan tupoksi masing-masing.
“Saya tidak percaya orang bisa hebat kalau hanya sendiri. Pasti lewat diklat. Saya yakin ilmu yang didapat diingat kembali dan menggunakannya saat bekerja,” sebut dia.
Lanjutnya, menganalisis masalah menggunakan metode kongkrit. Researc otomatis akan terpola jika dihadapkan pada situasi. Muncul strategi program kegiatan yang sudah terbimbing saat mengikuti Diklat.
“Secara tidak sadar membentuk pola pikir, sikap moral dan disiplin. Sehingga, masalah akan keluar dengan sendirinya,” ungkapnya.
Dia menambahkan, lulusan PKA dan PKP harus mampu dan siap bekerja untuk Pemprov. “Menyukseskan visi misi ODSK dan siap menjalankan posisi yang lebih tinggi,” tandasnya.
Turut hadir, Asisten Administrasi Setdaprov Sulut Fransiskus Manumpil dan Kepala BKD Clay Dondokambey. (rivco)
Tinggalkan Balasan