MANADO – Di antara sederet nama pemain film ‘Uti deng Keke’, nama Lana Victoria Zamhur cukup menarik perhatian.
Pasalnya, film besutan Gema Production ini merupakan debut perdana Lana, sapaan akrab Lana Victoria Zamhur, di kancah perfilman tanah air.
Tak main-main, gadis cantik berusia 14 tahun itu langsung dipercayakan memainkan peran sebagai sang ‘Keke’ kecil. Namun, peran ini tak didapatkan Lana dengan mudah.
Lana harus mengikuti audisi ketat di sela-sela kesibukannya sebagai seorang siswi di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Manado dan pelayanan di Gereja.
“Lana awalnya tau seleksi dari Mama. Waktu itu malam-malam habis dari kegiatan, Lana langsung ke tempatnya ka Sandy untuk seleksi awal, lalu besoknya baru casting,” tutur anak tunggal ini.
Sandy Patria sendiri diketahui menjadi salah satu ‘Aktor Intelektual’ dibalik layar. Sandy lah yang membuat ide cerita untuk film ‘Uti deng Keke’.
“Setelah casting, dua minggu berjalan Lana terus latihan. Setelahnya baru syuting selama satu bulan di Gorontalo,” kata perempuan yang merayakan HUT ke-14 di lokasi syuting ini.
Gadis yang mengidolakan Amanda Rawles dan Caitlin Halderman ini mengaku, bermain di film ‘Uti deng Keke’ merupakan suatu kesempatan yang besar baginya.
“Lana merasa senang dan seru karena bisa mendapatkan kesempatan yang sebesar ini,” ungkap perempuan yang hobi menyanyi untuk pelayanan Gereja hingga ikut lomba Nasional ini.
Kendati demikian, di awal syuting, gadis asal Manado ini mengaku agak gugup dan grogi. Namun, dirinya terus berusaha untuk belajar hingga akhirnya bisa tampil percaya diri.
Hal itu pun diakui oleh Mongol Stres. “Jujur Lana bisa jadi kandidat pemain film kedepan, karena dia punya hati yang ingin belajar,” beber Mongol pada konferensi Pers film ‘Uti deng Keke’
“Di lokasi syuting, dia selalu bertanya terkait adegan-adegan dengan saya. Lana tak pernah malu untuk bertanya,” tutur Mongol yang memainkan peran sebagai ajudan Keke kecil.
Salah satu yang unik dari film yang syuting di dua Provinsi paling utara Pulau Sulawesi ini ialah penggunaan bahasa, yakni bahasa Indonesia serta bahasa dari Sulawesi Utara dan Gorontalo.
“Scriptnya sendiri berbahasa Indonesia, tetapi karena peran Keke kecil pakai bahasa Manado, maka script-nya Lana hanya coba mengerti, lalu improvisasi sendiri,” ungkap Lana. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan