BALI – Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Rapat Koordinasi Maritim (Rakormar).
Rakormar yang dilaksanakan pada 9-11 Desember 2022 di Bali ini dilaksanakan bersama BMKG Pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BMKG Stasiun Maritim dan Stasiun Mandatori.
Di bawah komando Kepala Pusat Meteorologi Maritim (PUSMETMAR) BMKG, Eko Prasetyo, dalam kegiatan ini dibahas pembaharuan (update) terhadap layanan-layanan meteorologi maritim sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta stakeholder terkait.
PUSMETMAR BMKG memperkuat sistem manajemen operasional di dalam tubuh organisasi baik dalam hal manajemen peralatan dan infrastruktur, manajemen SDM, serta manajemen sistem informasi dan komunikasi baik di pusat maupun daerah.
“Rapat Koordinasi Maritim dilaksanakan dalam rangka menentukan arah kebijakan pengembangan dan identifikasi potensi permasalahan,” tutur Eko.
Lebih lanjut dikatakannya, layanan informasi Cuaca Maritim harus lebih Cepat, Tepat, Akurat, Luas Jangkauannya dan Mudah dipahami oleh pengguna.
“Informasi meteorologi maritim merupakan faktor penting untuk keselamatan pelayaran bahkan kegiatan perikanan,” ujar Eko dalam keterangan resminya.
Eko Prasetyo, MT bersama jajarannya didukung penuh oleh seluruh Kepala UPT Stasiun Meteorologi Maritim dan Stasiun Meteorologi Mandatori BMKG seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan ini, para peserta dibekali materi implementasi kegiatan Marine Meteorological Services (MMS) dan juga materi pembahasan usulan kegiatan dari UPT Stasiun Meteorologi Maritim dan UPT Stasiun Meteorologi Mandatori BMKG.
Selain itu, hal penting yang dibahas dalam kegiatan ini yakni transformasi layanan maritim yang berbasis provinsi, serta penyelenggaraan kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) untuk tahun 2023.
“Melalui kegiatan SLCN, BMKG berupaya dekat dengan masyarakat pesisir untuk meningkatkan pemahaman kepada para nelayan dan penyuluh perikanan terkait informasi cuaca dan iklim serta pemanfaatannya,” ungkap Eko.
Tahun 2022, BMKG telah menyelenggarakan kegiatan SLCN di 40 lokasi. Sehingga total sejak 2016 s/d 2021 telah diselenggarakan 138 lokasi SLCN di seluruh Indonesia.
“Tahun 2023 mendatang, penyelenggaraan kegiatan SLCN masih akan terus dilaksanakan di berbagai wilayah pesisir Indonesia,” kuncinya. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan