Kehadiran Bumi Karsa pada proyek revitalisasi tersebut diharapkan mengubah Danau Tondano menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat menjanjikan dan memberikan kontribusi terhadap sumber perikanan darat juga dapat mengairi areal persawahan masyarakat sekitar.

“Semoga harapan kita semua untuk meningkatkan perekonomian di kota sulawesi utara bisa terwujud dengan memaksimalkan kolaborasi bersama,” ucap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Jesta Saruan yang mewakili Gubernur Sulut. 

Diketahui dalam proses konstruksi proyek revitalisasi Danau Tondano, Bumi Karsa tetap consern untuk tetap peduli terhadap lingkungan (go green) melalui penggunaan teknologi matras bambu. 

Dimana keunggulan teknologi matras bambu ini dapat mendistribusi beban timbunan pada tanggul secara lebih merata, memberikan daya apung, dan mengurangi differential settlement karena kekakuan.

Foto bersama direksi Kalla Construction bersama Bumi Karsa dan jajaran instani pemerintah Provinsi, Kabupaten Minahasa, serta Polsek Tondano usai penebaran benih bibit ikan. (FOTO: Fernando Rumetor)

Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Daud Sonrombon selaku Kepala Dinas PU Minahasa, Vekih Kaloh selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Minahasa, Ronny Maweikere selaku Kapolsek Tondano, Yoris Tumilantouw selaku Camat Tondano Selatan, dan Paulus Manengkey selaku Lurah Tounsaru.

Selama 54 tahun, PT Bumi Karsa senantiasa berkomitmen penuh untuk maju bersama masyarakat, mitra dan seluruh stakeholder dengan melaksanakan beberapa program CSR-nya. Baik dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan dan keselamatan, serta pemberdayaan masyarakat.

 Untuk mengetahui informasi terbaru mengenai Bumi Karsa, pelanggan dapat berkunjung ke Instagram @bumikarsa_id. Atau dapat menghubungi hotline Kalla Care di nomor Whatsapp 0811 4414 030, dan nomor 0411 300 0103. (Fernando Rumetor)