RATAHAN – Media gathering yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa Tenggara, dimanfaatkan para peserta untuk mengulik kwalitas para Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Politik yang bertarung pada pesta demokrasi 2024.
Giat ini digelar di Hotel DJtos Ratahan, Sabtu 23/12/2023, dengan menghadirkan para peserta dari kalangan jurnalis, kelompok organisasi hingga penggiat Pemilu.
Diskusi menarik terjadi saat topik menyerempet pada proses kaderisasi Parpol yang dinilai gagal dan lebih mengutamakan untuk mengusung Caleg yang menonjol secara materialistik.
“Kecendrungan para Caleg saat ini adalah modal uang ketimbang ide dan gagasan. Dampaknya adalah para wakil rakyat yang duduk nanti, tidak lebih dari seorang penonton. Kerja mereka nanti datang kantor, duduk diam duit,” ujar Hj Kasim Mololonto salah satu peserta diskusi.
Hal yang sama diungkapkan salah satu peserta perempuan perwakilan dari organisasi GMNI. Dia mempertanyakan sejauh mana KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu untuk menerapkan standarisasi bagi para Caleg.
Adapula yang disampaikan Suratman perwakilan jurnalis. Dia menyentil keberhasilan demokrasi yang diukur hanya berdasarkan kwantitas partisipasi pemilih. Sementara output substansi idealnya adalah melahirkan seorang legilator ataupun eksekutiv yang punya kompentensi mumpuni secara ide gagasan.
“Menjadi tantangan bersama bagaimana kemudian nantinya kwalitas Demokrasi jangan diukur lewat berapa banyak yang memilih, tetapi seberapa berkualitas Caleg yang terpilih nanti,” timpal Suratman.
Pihak KPU sendiri mengakui jika diskusi kali ini menjadi sebuah referensi untuk kemudian menghasilkan sebuah produk demokrasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Diskusi, sosialisasi masiv hingga keterlibatan semua stake holder menjadi faktor krusial penentu. Termasuk bagaimana kemudian para peserta media gathering ini baik dari kalangan Pers, kelompok organisasi bisa ikut berperan aktif memberikan edukasi ke warga pemilih,” ujar Ketua KPU Mitra Otnie Tamod.
(Marfel Pandaleke)
Tinggalkan Balasan