Laporan : Marvel Pandaleke

Minahasa Tenggara

Wale Wulan Lumintang, sebuah gedung besar dikawasan Pusat Kota Ratahan, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) mendadak ramai dengan aktifitas para petugas berseragam Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu hingga aparat Kepolisian.

Sejak Jumat 5/01/2024, Lokasi ini dipilih menjadi gudang logistik KPU Mitra dalam rangka Pemilu 2024. Ratusan kardus berisi surat suara tersusun menumpuk. Logistik ini adalah menjadi dokumen penting masa depan demokrasi bangsa Indonesia. Wajar saja ketika proses penyaluran hingga pelipatan diawasi ketat.

Sterilisasi dilakukan pihak KPU. Tidak sembarang orang bisa masuk selain lembaga penyelenggara, aparat dan para pekerja pelipat surat suara saja.

Dari data diperoleh, ada sebanyak 103 warga lokal yang dipekerjakan. Mereka ditarget selesai pelipatan hingga 11 Januari nanti. Terkait upah, para pekerja ini dihitung dengan per kertas suara.

“Kalau soal nominal kita belum tahu pasti. Tapi yang jelas kita dihitung per satu lipatan surat suara,” ujar Fino Kolinug, salah satu pekerja asal Ratahan Timur.

Bagi para pekerja, melipat surat suara ini ibarat proyek dadakan dan hanya ada disaat kegiatan Pemilu atau Pilkada. Pekerjaan ini cukup membantu mereka memperoleh penghasilan tambahan.

“Kalau dari tahun sebelumnya sih upah per satu kertas suara lumayan. Kalau sekarang saya kurang tau, tapi pastinya standar harganya tidak jauh berbeda,” terang Fino.

Dalam sehari, rata-rata para pekerja bisa menuntaskan 3000 hingga 5000 surat suara. Diakui para, pekerjaan ini terlihat mudah namun butuh kehati-hatian dan ketelitian. Sebab para pekerja diwarning untuk tidak melakukan kekeliruan apalagi sampai membuat kertas suara rusak.

“Gampang-gampang susah melakukan ini. Yang penting harus teliti,” timpal Hein Tamandatu, salah satu pekerja lainnya.

Adapun kebutuhan surat suara Pemilu 2024 di Kabupaten Minahasa Tenggara adalah 91.273 Kertas suara ditambah 2 persen setiap TPS.

Ketua KPU Kabupaten Mitra yang sekaligus Koordinator Divisi Keuangan Umum dan Logistik Otnie Tamod pun memastikan jika proses pelipatan surat suara ditargetkan tuntas 11 Januari 2024.

Diakuinya dalam proses ini pihak KPU mendapati adanya kekurangan surat suara dari kebutuhan. Termasuk hasil sortir yang masuk kategori rusak.

Otnie mencontohkan seperti  untuk Surat Suara DPR RI telah selesai di sortir lipat di KPU Kabupaten Mitra, dengan rincian jumlah dibutuhkan: 91.273 lembar, jumlah baik ada 90.612 lembar, jumlah rusak 447 lembar jumlah kurang Kirim 214 lembar.

“Demikian halnya pada surat suara DPRD Provinsi yang telah didapati lewat sortir jumlah rusak dan kurang kirim meski tidak signifikan jumlahnya,” terang Otnie.

Hanya saja Komisioner yang sebelumnya sempat menjadi pekerja pers ini memastikan, Pihak KPU secara berjenjang akan memenuhi kekurangan surat suara dan penggantian surat suara rusak sampai kebutuhan terpenuhi.