MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat inflasi secara month to month (m-to-m) Sulut pada bulan Juni 2024 sebesar 0,47 persen.
“Tingkat inflasi bulanan Juni 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ucap Kepala BPS Sulut, Aidil Adha melalui Kepala Bagian Umum, Bhayu Prabowo pada rilis Berita Resmi Statistik (BRS), Senin (1/7/2024).
Adapun kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi (m-to-m) tertinggi pada Juni 2024 ialah dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar 0,43 persen.
“Komoditas yang menjadi pendorong inflasi yaitu Cabai Rawit 0,33 persen, Tomat 0,07 persen, Daging Babi 0,06 persen, Cabai Merah 0,05 persen dan Lemon 0,03 persen,” bebernya.
Sedangkan komoditas penahan inflasi yaitu beras yang mengalami deflasi yakni -0,10 persen, Ikan Malalugis -0,05 persen, Bawang Putih -0,03 persen, Ikan Deho -0,02 persen dan Ikan Cakalang -0,02 persen.
Sementara itu, jika dilihat secara year on year (y-on-y), tercatat Sulut mengalami inflasi sebesar 4,42 persen pada Juni 2024.
Inflasi (y-on-y) tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 7,86 persen dengan IHK sebesar 110,53 dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 2,65 persen dengan IHK sebesar 105,82.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 12,15 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen;
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen; kelompok transportasi sebesar 1,55 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,55 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,19 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,15 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,37 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,82 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,31 persen. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan