RATAHAN-Polemik berkepanjangan dualisme kepemimpinan Universitas Kristen Tomohon (UKIT) nampaknya mulai menemui titik terang. Hal ini seiring dipertemukannya dua pimpinan universitas di bawah naungan GMIM masing-masing Prof. Ratak (YPTK) dan Pdt. Richard Siwu (Azer Wenas).
Upaya mediator kali dilakukan bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap, dengan menghadir kedua pimpinan universitas dikediaman bupati, Ratahan, Senin (4/05/2019).
Tidak hanya kritis terhadap persoalan tersebut, namun Sumendap yang juga salah satu alumni menginginkan agar UKIT dapat bersatu.
“Sudah lebih dari satu dasarwasa atau kurang lebih 13 tahun lamanya kita diperhadapkan dengan persoalan ini. Tugas saya adalah bagaimana menyatukan UKIT, sebab sudah 4 kali Sidang Sinode dan saya harap ini bisa berujung baik,” ujarnya.
Bagi Sumendap, perayaan HUT Pekabaran Injil (PI) dan Pendidikan Kristen Ke-188 hendaknya menjadi momentum yang tepat. Dia pun berharap niat baik ini ikut ditopang oleh seluruh masyarakat khususnya warga GMIM.
“Ini saya lakukan tanpa ada kepentingan pribadi, tapi atas dasar kecintaan dan sayang saya terhadap UKIT. Saya bisa seperti ini juga karena UKIT,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Sumendap mengakui jika kedua pimpinan Universitas punya keinginan yang sama dalam menyatukan UKIT. Dia pun sudah menyampaikannya ke Ketua BPMS GMIM serta Dewan Penyantun dalam hal ini Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
“Saya rencanakan minggu ini akan mengundang pengurus Yayasan AZR Wenas dan YPTK di Ratahan untuk membicarakan langkah strategis kedepan,” pungkas Sumendap. (marvel pandaleke)
Tinggalkan Balasan