MANADO – Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menggelar Indonesian Pearl Festival ke-8 tahun 2019 di Atrium Mall Kemang, Jakarta Selatan (Jaksel) pada 21 November hingga 4 Desember 2019.
Kegiatan tersebut akan ikut mempromosikan nuansa daerah di Provinsi Sulut salah satunya di Pulau Bunaken. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulut, Tienneke Adam usai menjadi narasumber dalam acara Konferensi Pers dengan tema ‘The Marvelous Indonesian South Sea Pearl’ di Gedung Mina Bahari Kantor KKP, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Kesempatan itu, Tienneke mengatakan, Provinsi Sulut sangat berbangga dan berharap kegiatan Indonesian Pearl Festival 2019 dapat memperkenalkan budaya dan wisata bahari Sulut, yang saat ini menjadi prioritas Pemprov Sulut selain potensi budidaya mutiara.
“Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw terus menggenjot pariwisata Sulut. Kita sudah siap baik sarana dan prasarana termasuk keamanan bagi wisatawan. Saya juga berharap ada celah pemanfaatan lokasi budidaya mutiara menjadi tempat wisata,” ungkapnya.
Terkait kegiatan Indonesian Pearl Festival 2019, kata Tienneke, sesuai jadwalnya Pariwisata Bahari Sulut akan dipromosikan dengan pembicara Gubernur Olly Dondokambey, Ketua Jakarta Tourism Forum, Salman Dianda Anwar, dan Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar RI, Ricky Fauziyani pada 23 November nanti.
“Ini menjadi satu kesempatan bagi Sulut untuk mempromosikan nuansa daerah yang mempunyai beragam potensi,” jelasnya.
Kegiatan ini, KKP RI bekerja sama dengan Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi) untuk mempromosikan mutiara lokal dengan kualitas internasional. Hal ini disampaikan menteri KKP Edhy Prabowo.
“Tujuan kami melaksanakan ini, agar kita semua tau salah satu sumberdaya laut yang kita miliki sebagai penghasil devisa negara yang sangat besar salah satunya adalah mutiara air asin, disamping ada juga mutiara air tawar,” kata Edhy.
Edhy menyebutkan, bahwa sejak dahulu, mutiara air asin sudah menjadi primadona.
“Sementara Indonesia masuk dalam posisi lima sebagai negara penghasil mutiara terbesar di dunia dikalahkan pleh China,” tuturnya.
Dijelaskan Edhy, ada 32 stan yang akan ikut berpartisipasi dalam acara Indonesian Pearl Festival 2019 ini. Diharapkan dapat memacu pergerakan sektor mutiara lokal.
“Sulawesi Utara sebagai daerah terbesar menghasilkan mutiara, kita harapkan menjadi peran yang tidak kalah penting bagi KKP,” ungkapnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan