MANADO – Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Sulawesi Utara (Sulut) menginisiasi pertemuan bersama perangkat daerah dan instansi terkait untuk menyelaraskan realisasi program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) yang lebih maksimal di kantor Gubernur Sulut, Kamis (6/2/2020).
Pertemuan yang dipimpin Kepala Biro (Karo) Kesra dr Kartika Devi Tanos mengundang sejumlah perangkat daerah dan instansi yakni Kantor Kementrian Agama Sulut, Dinas Pendidikan (Dikda), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pangan, Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Balai POM.
Karo Devi mengatakan, pertemuan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat sinergi dan koordinasi khususnya dalam memantapkan program ODSK di perangkat daerah dan masing-masing instansi terkait.

“Masing-masing perangkat daerah dan instansi telah memaparkan program-program kerja yang telah dilakukan dan yang akan dijalankan di tahun 2020,” ungkap Devi, kemarin.
Lanjut dia, lewat pertemuan tersebut telah diingatkan untuk program kerja khususnya perangkat daerah di lingkungan Pemprov Sulut, agar lebih efisien dan berkualitas supaya out put yang dihasilkan betul-betul bermanfaat.
“Contohnya, jika ada kegiatan rakor dari perangkat daerah dengan program yang sama digelar secara berdekatan. Apalagi yang diundang pesertanya merupakan orang yang sama. Tentu ini jadi tidak efisien,” tukasnya.
Kesempatan itu, Karo Devi juga mengingatkan soal penyaluran bantuan khusunya di Dinas Pangan dan Dinas Sosial. Menurutnya, penyaluran bantuan harus tepat sasaran dan tepat guna, serta penerima manfaat dapat memberikan dampak yang berarti.

“Misalkan bantuan bibit atau benih dari Dinas Pangan untuk masyarakat di desa. Itu harus cek supaya dapat mengetahui manfaatnya. Ini sangat penting, supaya masyarakat bisa mandiri,” ungkapnya.
Selain itu, kata Devi, pelaksanaan program untuk kabupaten/kota harus menyeluruh dan maksimal. Seperti contohnya jika ada program dari Dinas Kesehatan yang fokus menangani kasus stunting misalnya.
Itu diharapkannya tidak hanya menjadi prioritas di daerah yang punya kasus tersebut, tetapi bisa menyeluruh ke semua kabupaten/kota untuk melakukan program yang sama, supaya masyarakat bisa diedukasi dan memahami cara mengantisipasinya.
“Intinya juga, lintas perangkat daerah terkait harus keroyokan merespon satu masalah. Seperti halnya dalam penanganan bencana dan pascabencana untuk penyaluran bantuan dan lainnya. Itu dilakukan secara bersama supaya maksimal upayanya,” terang Devi.
Menurutnya, peran Dinas Pendidikan juga sangat strategis men-support program ODSK yang selaras dengan program Pemerintah Pusat dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
“Penyiapan SDM berkualitas tentunya menjadi satu jaminan bagi generasi muda saat ini, supaya mempunyai daya saing dalam di segala bidang,” tuturnya.
Dia menyebut, tahun ini, ada sekira empat tingkatan sekolah yakni TK Nonapan Bolmong Timur (Boltim), SD Tumaluntung Minasaha Utara (Minut), SMP MTS Negeri 1 Boltim dan SMA Negeri 2 Bitung yang akan mengikuti Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional. Empat sekolah tersebut sebelumnya memenangi lomba tingkat provinsi di 2019.
Di sisi lain, Devi mengakui, maksimalnya realisasi program ODSK untuk masyarakat tentunya mesti dijamin dengan kondusifitas daerah. Makanya, peran Badan Kesbapol sangat penting dalam membantu menjaga keamanan wilayah dengan berkoordinasi bersama instansi terkait seperti kepolisian dan TNI.
“Kesimpulannya, pertemuan yang dilakukan ini bermaksud menyelaraskan program kerja lewat sinergi dan koordinasi baik perangkat daerah di lingkungan Pemprov Sulut dan instansi vertikal guna memantapkan program ODSK di 2020. SDM Unggul, Sulut Hebat, Indonesia Maju!,” tandas istri tercinta Wakil Gubernur Steven Kandouw tersebut. (rivco tololiu)


Tinggalkan Balasan