MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus menyeriusi untuk menggenjot sektor perkebunan. Salah satunya produksi kelapa yang akan diolah menjadi minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO) yang dinilai bermanfaat untuk pengobatan terapi pasien virus korona (Covid-19).
Kepala Dinas Perkebunan Daerah (Disbunda) Provinsi Sulut, Refly Ngantung mengatakan, pihaknya sedang menyeriusi untuk pengembangan produk kelapa menjadi VCO.
Diakuinya, tanaman perkebunan dipandemik covid ini banyak kegunaannya. Seperti kelapa yang diolah menjadi VCO terbukti dapat membantu memulihkan penderita Covid 19.
”VCO sangat berkhasiat dan sudah terbukti. Jadi, tunggu apalagi, ini saatnya bagi petani kelapa untuk mengolahnya,” ungkap Ngantung, Selasa (12/5/2020).
Ngantung menjelaskan, satu botol kecil VCO dihargai sebesar puluhan ribu rupiah. Harga tersebut, katanya, berapa kali lipat dengan harga kopra.
”Kalau petani sudah mengetahui cara pembuatan yang benar maka naik turunnya harga kopra tak akan berpengaruh,” jelasnya.
Namun kata Ngantung, tak cuma kelapa, tanaman pala pun banyak diminati. Karena minyak pala juga sangat terkenal.
“Banyak permintaan dengan tanaman pala, selain diolah jadi manisan juga bisa dibuat minyak dan kosmetik,” tukasnya.
Baru-baru ini, lanjut Ngantung, pihaknya melakukan pertemuan dengan sejumlah akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) untuk program pengembangan kelapa di masa pandemi Covid-19.
Pertemuan itu, katanya, untuk mendorong petani kelapa agar dapat sejahtera dan tidak berharap ke kopra lagi.
“Maka akan dibuat pengembangan kelapa dengan turunannya. Karena itu kami menggandeng para akademisi Unsrat khususnya Fakultas Pertanian untuk membantu masyarakat petani kelapa,” jelasnya.
Ngantung menjelaskan, Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw selalu memperhatikan petani Sulut dengan melakukan pemberdayaan terhadap petani.
“Jadi petani kelapa tak cuma tahu kopra saja, tapi ada turunan agroindustri yang akan diolah menjadi cemilan ringan, VCO dan minuman sehat,” jelas Ngantung.
Sementara itu, Ketua Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Unsrat, Dedie Tooy mengapresiasi kepemimpinan OD-SK, karena di tengah pandemi korona terus memperhatikan rakyatnya terutama petani kelapa.
“Karena kelapa sangat potensial dikembangkan mulai dari akar sampai daun. Kami tim Unsrat dan Disbunda Sulut sudah berdiskusi tentang sektor hilir kelapa. Diharapkan akan semakin berdampak ke petani Sulut,” ujarnya.
Tooy menambahkan, jika sektor hilir kelapa berjalan bagus akan meningkatkan kesejahteraan petani kelapa.
“Karena itu kami pun akan mendampingi petani untuk mengolah agroindustri kelapa mulai dari VCO, cemilan ringan dan minuman sehat,” tandasnya.
Sekedar diketahui, VCO kini diuji coba untuk pengobatan pasien virus korona. Sebelumnya, VCO sudah terbukti memiliki banyak manfaat sehat.
VCO populer di kalangan pencinta hidup sehat sebagai minyak kaya khasiat. Berbeda dengan minyak kelapa biasa, VCO bersifat lebih murni. Proses pengekstrakan keduanya berbeda dimana pada VCO, ekstrak yang dihasilkan murni dari santan kelapa yang masih segar.
Pada VCO tidak ada endapan seperti yang kerap ditemui pada minyak kelapa biasa. Tampilan VCO jernih seperti air. Aromanya juga lebih segar seperti mencium air kelapa murni. VCO terkenal dengan manfaatnya untuk menyehatkan kolesterol.
Yang terbaru, VCO dipakai sebagai terapi penyembuhan pasien Corona. Hal ini tengah diuji coba peneliti di Filipina. Begitupun di Indonesia dimana seorang motivator bisnis ternama melakukan terapi VCO saat dirawat karena Covid-19.
Berikut fakta seputar VCO, mulai dari kaitannya dengan virus corona hingga cara mengonsumsinya. (rivco tololiu)


Tinggalkan Balasan