MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat pada bulan Maret 2023 Inflasi Year on Year (yoy) Kota Manado sebesar 5,20 persen.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Sulut Asim Saputra dalam rilis Berita Resmi Statistik di Kantor BPS Sulut pada Senin (3/4/2023)

“Kondisi bulan Maret 2023 Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,75 persen, inflasi tahun kalender sebesar 0,90 persen dan inflasi year on year (yoy) sebesar 5,20 persen,” sebutnya. 

Dilihat dari inflasi month to month (mtm), kata dia, Kota Manado menempati urutan ke-4 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-11 secara nasional.

“Sedangkan secara year on year (yoy) Kota Manado menempati urutan ke-8 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-54 secara nasional,” bebernya.

Asim menyebut penyumbang inflasi terbesar secara year on year (yoy) pada bulan Maret yaitu bensin sebesar 0,9813 persen dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu kangkung sebesar 0,1565 persen. 

“Sementara penyumbang inflasi terbesar secara month to month (mtm) pada bulan Maret 2023 yaitu beras sebesar 0,3202 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah bawang merah sebesar 0,0666 persen,” tuturnya.

Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) delapan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 17,50 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,65 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,59 persen.

Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,35 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,73 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,80 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,69 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,50 persen. 

Dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 1,20 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen, sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan. (Fernando Rumetor)