MANADO—BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) meresmikan Desa Pulutan di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan.
Peresmian Desa Sadar Jaminan Sosial tersebut dilakukan Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Ilyas Lubis, bersama Royke Octavian Roring Bupati Minahasa beserta jajaran meresmikan Desa Pulutan sebagai desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Selasa, 8/10/2019.
Turut hadir Deputi Direktur Wilayah Sulawesi Maluku BPJS Ketenagakerjaan Toto Suharto dan Deputi Direktur Bidang Kepesertaan Program Khusus Achmad Hafiz.
Ilyas mengatakan, kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan sosial harus terus dibangun agar menjadi budaya dan kebutuhan bagi masyarakat dalam menghadapi resiko sosial yang terjadi.
“Kalau terjadi resiko kecelakaan BPJS TK akan tanggulangi. Mau Rp100 juta Rp200 juta kita tanggulangi bahkan sampai sembuh,” jelasnya.
Lanjut dia, jika terjadi musibah meninggal dunia, ahli waris juga terlindungi. BPJSTK akan memberikan santunan agar roda ekonomi keluarga yang ditinggalkan tetap berjalan dan tidak pincang. “Hal ini sebagai bentuk kehadiran negara lewat sistem sosial jaminan nasional,” paparnya.
Menurut dia, untuk menjadi peserta BPJSTK cukup mudah yakni hanya dengan membayar iuran Rp16.800 per bulan
Sementara itu, Bupati Minahasa Royke Roring mengatakan, pihaknya mengapresiasi keikutsertaan masyarakat desa Pulutan di BPJSTK. Jaminan sosial tersebut sangat penting apalagi untuk ekonomi keluarga.
“Kami bangga karena desa Pulutan benar-benar sadar jaminan sosial ketenagakerjaan,” ujarnya.
Pemerintah di Minahasa juga sudah menanggung perangkat desa, THL, dan non ASN. “Ini bukti pemerintah hadir lewat BPJS TK melindungi masyarakat,” ujarnya.
Dia berjanji akan terus menambah jumlah kepesertaan di jaminan sosial ketenagakerjaan di Kabupaten Minahasa.
Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, merupakan inisiatif yang digagas oleh BPJS Ketenagakerjaan yang hingga saat ini telah mencapai ratusan desa yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Desa Pulutan merupakan desa kesembilan yang diresmikan sebagai desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada tahun ini dan kami merencanakan sebanyak 198 desa akan diresmikan sebagai desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan,” tutur Ilyas.
Salah satu syarat dinobatkannya sebuah desa sebagai desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan adalah dengan terdaftarnya para aparatur desa pada program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. “Jika seluruh aparat desa sudah memahami pentingnya akan jaminan sosial ketenagakerjaan, diharapkan seluruh masyarakat pekerja di desa ini juga bisa teredukasi dengan baik,” tambah Ilyas. (stenly sajow)