Tag: RS Khusus Mata

  • Jelang Diresmikan, Gubernur Olly Tinjau RSUD Provinsi Sulut dan RS Khusus Mata

    Jelang Diresmikan, Gubernur Olly Tinjau RSUD Provinsi Sulut dan RS Khusus Mata

    MANADO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulut dan RS Khusus Mata terinformasi akan diresmikan dalam waktu dekat. Guna memastikan kesiapannya, Gubernur Olly Dondokambey melakukan peninjauan ke dua rumah sakit bertaraf internasional tersebut, Senin (1/3/2021).

    Awalnya, orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai ini mendatangi RS Khusus Mata. Gubernur Olly melihat sempintas proses pembangunan yang hampir rampung, baik di bagian depan dan dalamnya.

    Hanya beberapa menit, gubernur yang didampingi sejumlah pejabat terkait beranjak menuju ke RSUD Provinsi Sulut. Saat tiba, Gubernur Olly langsung melihat pembangunan air mancur di depan rumah sakit. Selanjutnya, masuk ke dalam dan mengintari rumah sakit. Serta, ikut juga melihat selokan-selokan yang ada di kawasan rumah sakit.

    “Kita udah melakukan tes commissioning. Artinya, pekerjaan hydrant, listrik, AC sementara dites. Kalau sudah memenuhi syarat itu berarti pekerjaan sudah mencapai 100 persen,” tutur Olly kepada sejumlah wartawan yang ikut memantau RSUD Sulut.

    Bulan Maret ini atau paling lambat April, kata Olly, menjadi target prosesnya selesai hingga langsung beroperasi.

    “Maret ini tanda tangan serah terima dari kontraktor ke pemerintah. Kalau sudah itu, kita tinggal lengkapi peralatan medis, tempat tidur dan sarana prasarana lainnya, termasuk SDM. Kalau sudah beres kita siapkan peresmian. Jadi, bukan hanya bangunan yang selesai tapi pengoperasiannya,” tegasnya.

    Ia mengakui, dengan ketambahan RSUD Sulut membuat pelayanan kesehatan di Bumi Nyiur Melambai menjadi perhatian.

    “Masyarakat dilayani betul-betul,” pungkasnya.

    Menariknya, RSUD Sulut yang memiliki 11 lantai ternyata juga dilengkapi dengan rumah duka.

    “Rumah sakit ini dilengkapi rumah duka. Sama gedung manajemen dan parkir, itu yang akan ditambah. Rp20 miliar diperkirakan untuk dua lantai paling atas. Itu terpisah dengan bangunan operasional,” bebernya.

    Adapun bangunan yang ada disebelah RSUD Sulut, menurut Gubernur Olly, akan dicek dulu apakah masih bisa diperbaiki atau dibuat baru.

    “Kita sudah rancang kira-kira Rp39 miliar. Kalau masih boleh dibangun akan menyatu dengan rumah sakit ini. Tapi kita harus cek dulu,” jelasnya.

    Saat peninjauan dua rumah sakit yang berada di Kota Manado itu, Gubernur Olly didampingi Asisten II Praseno Hadi, Asisten III Asiano G Kawatu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Sulut Steve Kepel serta Staf Ahli Gubernur Pdt Lucky Rumopa. (rivco tololiu)

     

  • Komit Pacu Infrastruktur Kesehatan, Gubernur Harap RS Khusus Mata Selesai Tepat Waktu

    Komit Pacu Infrastruktur Kesehatan, Gubernur Harap RS Khusus Mata Selesai Tepat Waktu

    MANADO – Komitmen Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) membangun infrastruktur kesehatan di Bumi Nyiur Melambai sudah terbukti.

    Setelah sebelumnya RSUD Provinsi Sulut yang mulai dibangun, kini menyusul RS Khusus Mata yang akan menjadi rumah sakit rujukan masyarakat di kabupaten dan kota se-Sulut.

    Gubernur Olly meletakan batu pertama pembangunan Rumah RS Mata yang terletak di Jalan W.Z. Yohanes No 1, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Senin (18/11/2019).

    Dalam kegiatan tersebut nampak hadir jajaran Forkopimda, Wakil Gubernur Steven Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen, Kadis Kesehatan Sulut dr Debie Kalalo, pimpinan PT Hutama Karya, PT Sarana Multi Infrastruktur dan PT Artefach Arkindo.

    Pada kesempatan itu, Gubernur Olly meminta dukungan penuh dari segenap komponen pembangunan di Sulut atas pembangunan Rumah Sakit Khusus Mata.

    “Sarana prasarana kesehatan di Provinsi Sulut ini menjadi target dari pemerintahan OD-SK pada tahap kami mencalonkan visi misi kami salah satu adalah kesehatan bagi masyarakat,” kata Olly.

    “Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini betul-betul mendapatkan tempat di masyarakat sehingga pelayanan bagi masyarakat bisa kita manfaatkan dengan baik,” sambungnya.

    Disamping itu, Olly berharap seluruh tahapan pembangunan rumah sakit dapat berjalan lancar, dan pengoperasiannya nanti dapat dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan.

    “Saya sangat berharap paling lambat 10 bulan sudah selesai agar supaya bisa termanfaatkan dengan baik karena cuaca juga mendukung dan semua peralatan juga di Provinsi Sulut lengkap karena banyak infrastruktur lagi dibangun di Sulut. Kalau ada hambatan saya kira silahkan langsung koordinasi agar supaya hambatan-hambatan di lapangan tidak menghambat untuk pembangunan ini ke depan,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, ia mengimbau Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sulut dapat mengoptimalkan seluruh sumber daya manusia di rumah sakit.

    “Dokter-dokter spesialis mata lebih profesional menangani pasiennya agar supaya pelayanan terhadap masyarakat lebih baik. Kualitas SDM kesehatannya yang unggul serta mampu melayani dengan sepenuhnya tanpa pilih kasih,” imbuh Olly.

    Sebelumnya, Kadis Kesehatan Sulut dr Debie Kalalo memyampaikan laporan pembangunan Rumah Sakit Khusus mata Provinsi Sulut, yakni lokasi pembangunannya berada di atas lahan sertifikat HGB Nomor. 31 tahun 1984

    “Bangunan rumah sakit khusus mata pemilik luas bangunan kurang lebih 12.040 m2, terdiri dari dua lantai basement dan 4 lantai gedung utama. Pembangunan gedung utama berfungsi sebagai ruang rawat inap, ICU, ruang bedah (OK), ruang pre operasi, ruang post operasi ruang OK Lasik, poliklinik dan ruang tunggu dengan luas total 11.736 M2,” terangnya.

    Lanjut Kalalo, seluruh bangunan RS Mata sudah rampung di akhir tahun 2020, sehingga secara operasional sudah dapat dilakukan pada awal tahun 2021. RS Mata ini dibangun dengan jenis perawatan terdiri dari ruang rawat inap 30 tempat tidur, ICU dua tempat tidur, ruang bedah Ok 5 unit, ruang pre operasi 4 tempat tidur, ruang post operasi 7 tempat tidur, ruang Ok Lasik 2 unit dan ruang poliklinik sebanyak 11 klinik.

    “Jenis unggulan pelayanannya yakni pemeriksa penunjang diagnostik penyakit dengan kelainan retina, pemeriksaan penunjang diagnostik penyakit dengan kelainan mata pada anak, pemeriksaan pengunjungan diagnostik penyakit glaukoma dan pemeriksaan penunjang diet penyakit infeksi pada mata,” pungkasnya. (rivco tololiu)