MANADO- Ruangan berukuran 6X6 Meter di Lantai II Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi saksi bisu atas semua pekerjaan Anggota KPU Sulut Fahrudin Noh beserta komisioner lainnya periode 2013-2018.
Selasa (22/05/2018) Fachrudin terlihat tampak sedang membersihkan ruangan kerjanya. Berkas-berkas, tumpukan buku, dan barang yang sudah tidak dipakai disendirikan.
“Saya sedang bersih-bersih ruangan, barang yang tidak lagi penting disendirikan untuk dibuang, karena sebentar lagi tidak akan menjabat,” ujar dia membuka pembicaraan dengan SINDOMANADO.COM, diruang kerjanya, Selasa (22/05/2018).
Disela bersih-bersih dirinya mengucapkan banyak selamat kepada Komisioner terpilih periode 2018-2023. Dirinya berharap kepada komisioner baru terpilih bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan hukum dan aturan yang ada.
“Saya dan masyarakat menaruh harapan yang besar ke Komisioner KPU Sulut yang baru agar demokrasi di Sulut tetap terjaga, sehingga Sulut mendapatkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas,” harap dia.
Lanjut dia, Selamat bertugas kepada rekan lama Ardiles Mewoh dan Yessy Momongan juga kepada rekan-rekan komisioner yang baru.
“Setelah tidak lagi menjabat sebagai Komisioner KPU, kedepan saya akan kembali ke Kementerian Agama (Kemenag) Minahasa Utara (Minut),” pungkas dia.
Diketahui, Komisioner KPU Sulut terpilih yakni, Ardiles Mewoh menempati peringkat pertama, disusul Yessy Momongan, Lanny Ointu, Salman Saelangi dan Meidy Tinangon.
Kemudian di peringkat ke enam yakni, Amrain Razak disusul Christian Pangkey, Helti Massie, Deiby Londok dan Rully Halaa. Kesepuluh nama tersebut berdasarkan surat dari KPU RI Nomor: 511/PP.06-Pu/05/KPU/V/2018, telah ditanda tangani Ketua KPU RI Arief Budiman, tertanggal 21 Mei 2018. (Valentino warouw/get)
Tinggalkan Balasan