Pelaksanaan Forum Mingguan yang membahas sejumlah hal yang menyangkut kesejahteraan masyarakat di KORAN SINDO MANADO.(FOTO:RIVCO TOLOLIU)
MANADO-Karo Perekonomian dan SDA Setdaprov Sulut Dr Frangky Manumpil menjadi narasumber di Forum Mingguan (FM) KORAN SINDO MANADO (KSM), Kamis (9/8/2018).
Diskusi yang mengangkat tema “Terobosan Dalam Akselerasi Ekonomi Daerah” itu, menghadirkan sejumlah narasumber lainnya dari unsur akademisi, BUMN dan juga pengusaha di Bumi Nyiur Melambai.
Kesempatan tersebut, Manumpil menguraikan sejumlah prestasi dan capain serta program strategis yang disiapkan dan dijalankan Pemprov Sulut dalam meningkatkan perekonomian daerah.
“Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw menyadari jika posisi strategis Provinsi Sulut sangat berpotensi mengembangkan banyak sektor untuk peningkatan perekonomian daerah,” kata Manumpil.
Lanjut dia, salah satu strategi yang dikembangkan yakni sektor pariwisata yang dampaknya saat ini banyak kunjungan wisatawan asing dan domestik di Sulut.
“Data 2017 lalu, sekira 100 ribu wisatawan asing dan 1,8 juta turis domestik. 2018 ini, kita akan dorong hingga kunjungan turis asing mencapai 200 ribu orang,” paparnya.
Selain itu, Sulut saat ini dijadikan pusat konektivitas di Indonesia Timur sebagai HUB Tourism dan HUB Industri. Pengembangan pariwisata Sulut diprioritaskan Pemerintah Pusat lewat North Koridor bersama Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Kalimantan Utara (Kalut).
“Sulut akan menjadi jembatan atau daerah transit di Indonesia Timur. Daerah ini juga akan menjadi pusat wisata dan industri,” terangnya.
Manumpil menyebut, pengembangan pariwisata mengusulkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Likupang. Pemprov Sulut tengah menyiapkan jalan infrastruktur ke Likupang untuk mempermudah wisatawan yang datang.
“Kunjungan wisman terus meningkat yang terlihat dari Bandara Samrat yang melayani 60 sampai 80 penerbangan setiap hari,” ujarnya.
Selain itu, Manumpil mengakui terobosan ke depan akan dikawal semua tentang perizinan. Pemprov sesuai instruksi pimpinan harus memberikan karpet merah bagi setiap investor yang ingin berinvestasi di daerah ini.
“Artinya, pengurusan perizinan akan dipermudah dengan cepat dan tidak muluk-muluk. Kita berupaya memberikan kenyamanan,” tukasnya.
Dia menambahkan, menyangkut UMKM, akan digali untuk diberdayakan. Menurutnya, Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) menjadi program andalan yang melibatkan semua pemda, BUMN dan stakeholder terkait, yang tujuannya meningkatkan perekonomian dan menekan angka kemiskinan.(ivo)