Penutupan lokasi PETI yang sudah banyak memakan korban jiwa meninggal dunia itu dipimpin langsung Kapolres Bolmong AKBP Gani Fernando Siahaan. Dua unit ekskavator diterjunkan guna menutup puluhan lubang tambang material emas itu.
Namun, dalam aksi penutupan lokasi PETI itu, tidak terlihat lagi para penambang yang biasa melakukan aktivitas pertambangan tradisional. Diduga, operasi itu sudah bocor ke penambang.
Informasi didapat, sejak dua hari sebelum penutupan tambang, ribuan penambang sudah meninggalkan lokasi. Di lokasi tersebut, ada puluhan lubang tambang yang dtinggalkan.
Bahkan ribuan karung berisi material mengandung emas serta peralatan tambang tradisional ditinggalkan di tenda-tenda penambang.
Menurut Kapolres Bolmong AKBP Gani Fernando Siahaan, penutupan aktivitas pertambangan ini karena sudah puluhan orang yang tewas tertimbun di lokasi.
Tinggalkan Balasan