MANADO – Kebakaran hutan dan lahan perkebunan terjadi di Desa Inobonto Dua Kecamatan Bolaang Timur, Selasa (11/9) lalu.

Sekira 8 hektar hutan diperkirakan sudah hangus terbakar di wilayah tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow me-warning enam kawasan yang dinilai rawan kebakaran.

Kawasan tersebut yakni perbukitan Inobonto, Tandu, Tuyat, Ambang, Langagon. Kemudian di kawasan pegunungan Labuhan Uki.

Kawasan perkebunan Tumuyu. Juga di Kawasan Perbukitan Desa Bolangat dan Maelang. Serta kawasan perkebunan Ibonsit atau ruas Jalan Pindol.

“Kami selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan apa terlebih saat ini masuk musim kemarau,” ujar Kepala BPBD Bolmong

Haris Dilapanga. Kebakaran lahan juga terjadi di Bitung,Agustus lalu. Kebakaran lahan terjadi di Kelurahan Pinasungkulan Kecamatan Ranowulu yang memgancam kawasan hutan lindung Wiauw.

Pasalnya, api yang bersumber dari lahan baru yang dibuka warga dengan cara membakar mulai merambat ke wilayah batas hutan Wiauw.

Sekitar tiga hingga empat hektar lahan yang terbakar hanya dalam hitungan jam karena kondisi kemarau.

Sekprov Sulut Edwin Silangen saat menjadi inspektur upacara (Irup) Apel Akbar Siaga Pengendalian Kebakaran Hutan di Kantor Bupati Minahasa Utara (Minut), pekan lalu mengatakan, agenda ini merupakan langkah dan upaya tepat mengantisipasi terjadinya potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan yang berdampak buruk bagi kehidupan.

“Adanya antisipasi dengan siaga merupakan upaya yang baik menjaga kelestarian hutan,” kata Silangen.

Menurut dia, hutan adalah kekayaan alam yang tak ternilai harganya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa kepada kita manusia. Kekayaan alam juga merupakan modal pembangunan nasional yang memiliki manfaat nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia.

“Mari kita sadari peran penting hutan bagi kelangsungan hidup umat manusia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Sulut Herry Rontisulu menuturkan, tidak dipungkiri kawasan hutan memang rawan terjadi bencana

kebakaran. Perlu upaya maksimal menanggulanginya dengan tindakan antisipasi. Lebih jauh Rontinsulu, hingga kini pihaknya terus menggenjot penanaman pohon melalui bantuan bibit ke pemda di kabupaten/kota yang sudah disalurkan sebanyak ratusan ribu bibit pohon.

“Program ini sebagai respons bencana kebakaran yang merusak banyak wilayah hutan waktu lalu. Pengawasan juga dilakukan 1×24 jam oleh polisi kehutanan (polhut),’’ katanya.

Seperti diketahui peristiwa kebakaran lahan di Inobonto Bolmong terjadi pada Selasa (11/9) sekitar pukul 18:00 Wita.

Hingga pukul 23:15 Wita api masih terus menjalar. Tiupan angin kencang membuat kobaran api terus meluas. Keterbatasan peralatan membuat api sulit dipadamkan. Pihak Badan Penanggulangan Bemcana Daerah (BPBD) Bolmong tak bisa berbuat banyak karena terkendala peralatan.

“Angin kencang juga membuat api terus melebar,” kata Kepala Seksi (Kasi) Tanggap Darurat BPBD Bolmong Abdul Muin Paputungan.

Pihaknya memperkirakan, sekitar 8 hektare (Ha) areal yang sudah terbakar. Kebakaran ini kerap terjadi setiap tahun

Ini diduga dilakukan orang yang tidak bertanggungjawab yang bertujuan pembukaan lahan baru.

“Ini seperti sudah menjadi kebiasaan oknum-oknum warga pesisir Pantai Utara (Pantura) yang suka membakar lahan menjelang pergantian musim kemarau ke musim hujan tanpa memikirkan dampak akibat perbuatan tersebut,” ujarnya.

Beruntung, menjelang pagi hari kemarin, api mulai padam dan tidak menjalar hingga ke pemukiman warga.

“Imbauan kepada warga selalu kita sosialisasikan. Tapi, tetap saja ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang membakar lahan. Nanti api sudah menjalar ke mana-mana baru mulai sibuk menghubungi BPBD dan instansi terkait,” katanya.

Meski demikian, pihaknya masih terus melakukan pemantauan, guna mengantisipasi kebakaran susulan.

Dia mengatakan, sejumlah faktor penyebab kerusakan hutan dan lahan di Bolmong. Salah satunya, kebakaran yang disebabkan pembakaran lahan oleh warga. Pemkab Bolmong pun terus mengimbau warga agar tidak melakukan pembakaran lahan terlebih saat musim kemarau.

(KORAN SINDO MANADO/Yokman/Jivler/Rivco)