MANADO-Sejumlah masyarakat terus mengeluhkan kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) di wilayah mereka. Inspeksi mendadak (sidak) mendesak dilakukan pemerintah untuk melihat penyebabnya.
Henly Tumiwa, warga Manado mengatakan, elpiji 3 kg sering tersedia banyak, sering juga mendadak hilang. Kondisi inipun setelah ditelusuri fenomenanya sama dengan kecamatan yang lain di Manado.
“Pemerintah memang perlu melakukan sidak, baik di pangkalan, agen dan rumah makan yang disinyalir banyak menggunakan tabung melon tersebut,” ungkapnya, Selasa (9/10/2018).
Hal yang sama diungkapkan Feidy Lahope, warga Amurang, Minahasa Selatan (Minsel). Dia berujar, kurangnya pengawasan dan sidak yang dilakukan instansi terkait, pastinya akan memberikan peluang bagi oknum-oknum tertentu yang suka menggunakan tabung elpiji 3 kg, meski bersangkutan bukan pemakai yang layak.
“Perlu juga ditelusuri alur distribusi tabung dari agen ke pangkalan. Karena, banyak pangkalan mengaku, tabung elpiji yang diterima sering berkurang. Ini memang penting untuk ditelusuri,” pintahnya.
Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sulut, Frangky Manumpil menjelaskan, sesuai konfirmasi ke Pertamina, distribusi tabung elpiji 3 kg tetap aman.
“Mungkin kalau ada hambatan, itu karena faktor cuaca karena mengingat distribusinya melalui jalur laut,” tuturnya.
Dia mengaku telah berkoordinasi bersama pemerintah daerah (pemda) di kabupaten dan kota melalui Bagian Perekonomian, untuk melaksanakan sidak, terlebih di rumah-rumah makan.
“Sudah ada pemda yang lakukan sidak. Kita akan mendorong agar semua pemda bisa menyikapinya melalui instansi terkait. Jika juga akan berkoordinasi bersama Disperindag Sulut terkait hal ini,” pungkasnmya. (ivo)
Tinggalkan Balasan