MANADO-Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulut  terlatih dalam menghadapi bencana. Baik peralatan dan petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) mempunyai kemampuan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Ini menjadi tugas kami yang harus siap dalam menanggapi satu bencana,” kata Kepala Dinsos Sulut, dr Rinny Tamuntuan, Rabu (17/10/2018).

Dia menjelaskan, sebagai koordinator bidang pengungsian dan perlindugan, Kementrian Sosial (Kemensos) dan Dinsos mempunyai tugas, yakni pemenuhan kebutuhan dasar permakanan dan sandang, dukungan psikososial/pemulihan trauma, pendampingan, penampungan dan tempat hunian, dan perindungan kelompok rentan (lansia, anak-anak, ibu hamil dan penyandang disabilitas).

Jadi, tugas kita bukan hanya menyiapkan makanan bagi para korban bencana, tetapi memberikan pendampingan, terlebih dukungan psikososial masyarakat yang trauma akan bencana yang menimpah mereka,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, sejauh ini, Dinsos Sulut pernah turut serta dalam penanggulangan bencana berskala nasional, yaitu bencana meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta 2010 lalu, gempa bumi di Lombok Agustus 2018, dan gempa bumi disertai tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) baru-baru ini.

Dinsos mempunyai petugas Tagana yaitu relawan atau tenaga kesejahteraan sosial yang berasal dari masyarakat. Saat ini pun, petugas Tagana Dinsos Sulut masih menjalankan tugas di Sulteng membantu korban bencana. Intinya, Dinsos Sulut sangat siap dalam tugas penanggulangan bencana di daerah ini,” tandasnya. (ivo)