TAHUNA – Memang pasca tidak kuorumnya pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2018, imbasnya kemana-mana.

paling berasa adalah pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liun Kendage Tahuna, sebab mereka bergantung pada usulan anggaran senilai Rp4,6 miliar untuk kebutuhan obat-obatan dan makan minum pasien.

Penjelasan Kepala Bidang Farmasi, Lili Rezkiah mengatakan, pihaknya khawatir untuk melakukan pembelanjaan atau pengadaan obat-obatan.

dikarenakan belum pastinya sumber anggaran yang diusulkan di APBDP yang konon belum terealisasi akibat pergolakan politik di DPRD sehingga APBDP di konsultasikan ke Kementerian Dalam Negeri (Mendagri).

Saat ini pelayanan kemanusiaan di RSUD Liun Kendage harus terus berlangsung, namun di sisi lain anggaran telah habis dan stok obat-obatan semakin menipis dan tinggal menunggu waktu akan habis.

“Kami khawatir sebab anggaran untuk obat-obatan dan makan minum pasien belum ada kepastian, di sisi lain pelayanan harus terus dilaksanakan namun stok obat semakin menipis,” ungkap Rizkiah, Kamis, 18/10/2018.

Ia, mengungkap, kekhawatirannya jangan sampai mereka mengambil langka pembelanjaan atau pengadaan tetapi dikemudian hari tidak ada anggaran untuk menutupi pengadaan tersebut.

Kepala Bidang Anggaran Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kabupaten Sangihe, A Hapendatu ,menjelaskan soal anggaran Obat-obatan dan makan minum di RSUD Liun Kendage Tahuna.

Menurut dia Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sementara menata pergeseran anggara untuk memenuhi anggaran Rp4,6 miliar tersebut.

Sebab,  Pemkab hanya bisa melakukan pergeseran anggaran dan tidak bisa menambahkan anggara, dikarenakan rekomendasi petunjuk Mendagri seperti itu, makanya anggaran di Sekretariat Dewan atas kesepakatan dengan Dewan akan di pangkas sebagian untuk memenuhi kebutuhan anggaran Rumah Sakit.

“Untuk RSUD Liun Kendage, Pemkab tetap mengupayakan agar dana tersebut tersedia, dan sudah pasti ada, sebab sampai saat ini kami terus melakukan koordinasi untuk pergeseran anggaran di SKPD-SKPD agar kebutuhan obat dan makan minum pasien di RSUD Liun Kendage dapat terpenuhi,” tutur Hapendatu. (andy  gansalangi)