MANADO- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Andrei Angouw damping Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat berkunjung ke Kota Kinabalu, bagian Sabah, Malaysia, Jumat (23/11/2018). Dalam pembahasan kerjasama dari sektor pariwisata dan penerbangan Manado-Kinabalu.

Menurut Angouw, kunjungan dan pertemuan dengan Menteri Pariwisata Negara Bagian Sabah Malaysia, YB Datuk Christina Liew memiliki nilai yang penting dan strategis.

“Substansi kerjasama antara Kinabalu dan Manado untuk membangunan konektivitas transportasi udara, merupakan peluang dan potensi yang ada. Nantinya semakin berkembangnya sektor dan industri pariwisata di Provinsi Sulut,” ujar Angouw, melalui pres rilis yang diterima SINDOMANADO.COM, Sabtu (24/11/2018)

Menurut dia, saat ini Kota Kinabalu adalah kota penting di merupakan tujuan wisata utama dan pintu masuk yang populer bagi wisatawan dunia yang mengunjungi Sabah Malaysia.

“Kota ini memiliki banyak tempat menarik bagi wisatawan, dan menjadi salah satu pusat industri dan pusat perbelanjaan di wilayah Malaysia Timur. Kedua faktor ini membuat Kota Kinabalu menjadi salah satu kota yang paling cepat berkembang di Malaysia,” terang dia.

Lanjut dia, oleh karena itu, dengan terbukanya kerjasama penerbangan Kinabalu – Manado, akan membuka kesempatan berkembangnya pergerakan turis dunia yang menuju Manado melalui Kota Kinabalu. Setelah wisatawan mancanegara datang ke Kinabalu, diharapkan mereka melanjutkan penerbangan ke Manado.

“Pemerintah dan masyarakat Sulut harus merespons dan mendukung sepenuhnya langkah maju Gubernur OD membangun kerjasama antara Sulut dengan Malaysia untuk membuka jalur penerbangan  langsung Kinabalu – Manado, yang rencananya dimulai awal 2019, yang didukung dan dibackup sepenuhnya oleh Owner Grup Lion, Rusdi Kirana, yang juga Duta Besar Indonesia untuk Malaysia,” beber Politikus PDIP Sulut itu.

Dia berharap, Pemerintah Daerah dan Masyarakat Sulut diharapkan dapat terus menerus mengembangakan strategi kebijakan kepariwisataan antara lain melalui pengembangan akses konektivitas menuju area destinasi wisata, penataan destinasi berkelas dunia, penyiapan atraksi-atraksi yang unik, berkualitas dan profesional, paket promosi yang menarik dan berdaya saing, peningkatan kualitas SDM dan usaha pariwisata.

“Dengan majunya sektor pariwisata akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulut,” pungkas dia.

Diketahui, Dalam pertemuan sekaligus menandatangani naskah Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Pariwisata Negara Bagian Sabah Malaysia, YB Datuk Christina Liew di Sabah.

Pertemuan bilateral ini difasilitasi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana, dihadiri Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw dan Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, Anggota DPRD Sulut Rocky Wowor, Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata Dino Gobel, jajaran Kedubes RI di Malaysia dan Kementerian Pariwisata Negara Bagian Sabah, juga Pemimpin Perusahan. (valentino warouw/rds)