Ipda Elia Umboh Pimpin Penangkapan Mafia Bola

oleh
Ipda Elia Umboh (Foto:Twitter)

 

JAKARTA – Tim Satuan Tugas Antimafia Bola bentukan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya berhasil menangkap Ketua Asprov Jawa Tengah, Johar Lin Eng terkait skandal pengaturan skor yang terjadi di sepak bola Indonesia. Johar Lin Eng ditangkap di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Penangkapan terhadap tersangka mafia pengaturan skor itu dipimpin oleh Elia Umboh, polisi berpangkat Inspektur Dua (Ipda). Kronologi penangkapan Johar dimulai sejak pukul 09.55 WIB, saat pesawat Citilink QG-122 yang ditumpangi Johar dari Solo Mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Setelah itu, tim monitoring melakukan penangkapan tersangka mafia bola  di Area Kedatangan Bandara Halim pada pukul 10.12 WIB. Selanjutnya, Johar diboyong Polda Metro Jaya.

Sebelum melakukan penangkapan ini, namanya Elia sempat menjadi buah bibir netizen. Tepatnya ketika Elia Umboh bertugas mengamankan aksi Reuni 212 di Monas, Jakarta, 12 Desember 2018.

Elia Umboh merupakan anggota satuan Polda Metro Jaya. Berkulit putih bersih dengan senyum menawan membuat Elia Umboh segera dilirik oleh para netizen. Fotonya membawa kardus minuman kemasan ketika aksi Reuni 212 pun bertebaran di jagad maya.

“Bertempat di kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma telah dilaksanakan monitoring giat penangkapan terhadap tersangka mafia pengaturan skor oleh Polda Metro Jaya yang dipimpin Ipda Elia Umboh,” kata Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Bola, Kombes Argo Yuwono, dalam keterangannya, Kamis (27/12)

“Pukul 10.19 WIB selanjutnya dibawa ke Polda Metro Jaya,” ujar Argo. Sebelumnya, Satgas Anti Mafia Bola menerima laporan dari manajer klub sepakbola, LI, terkait dugaan pengaturan skor. LI sebelumnya membuat laporan polisi terkait adanya sejumlah pihak yang meminta uang agar salah satu tim bisa naik dari Liga 3 ke Liga 2.

Johar Lin Eng muncul namanya saat acara Mata Najwa di sebuah stasiun TV Swasta beberapa waktu lalu disebut menerima uang praktek pengaturan skor di Liga 3 tahun 2018. Kasus it dibuka oleh manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani. Lasmi mengungkapkan Johar merupakan perantara mafia bola. wolter/sindonews