RATAHAN-Kasus penganiayaan menggunakan senjata tajam berujung maut menggemparkan warga kelurahan Wawali, Sabtu (18/05/19).
Ari Kongingi 47, warga lingkungan 1 Kelurahan Wawali Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), tewas ditebas parang oleh pelaku AM alias Aswin,52. Keduanya merupakan warga sekampung.
Kejadian tersebut dipicu masalah ketersinggungan. Kapolres Minahasa Selatan AKBP Winardi Prabowo, melalui Kapolsek Urban Ratahan Kompol Ronny Tumalun mengungkapkan, awal kejadian tersangka AM pergi ke rumah korban dengan maksud untuk membeli minuman keras jenis Cap tikus. Sempat terjadi percakapan antara korban dan pelaku
“Korban Ari menanyakan kalau anak tersangka kapan nikah. Akan tetapi pertanyaan tersebut membuat pelaku tersinggung mengingat anak pelaku dimetahui memang dalam kondisi hamil namun belum menikah,” terang Tumalun kepada wartawan.
Pelaku kemudian meminta korban untuk tidak ikut campur dengan urusan keluarganya. Mendengar perkataan pelaku, sebaliknya korban juga tidak terima sambil meminta klarifikasi pelaku.
“Korban sempat balik bertanya. Apa maksudnya pelaku menjawab seperti itu. Selanjutnya pelaku langsung ke rumahnya mengambil parang. Pelaku kembali dan mendapati korban langsung menebas korban sebanyak satu kali dibagian kepala,” terang Kapolsek sebagaimana pemeriksaan saksi yang dilakukan.
Korban mengalami luka robek dibagian kepala sebelah kiri. Korban langsung terjatuh sementara pelaku melarikan diri. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat dan di rujuk ke RS Noongan. Namun nyawa korban tak terselamatkan.
Tak lama setelah kejadian, atas Perintah Kapolsek Urban Ratahan, Kanit Provoost Polsek Ratahan bersama anggota langsung bergerak. Pelaku kemudian berhasil diamankan.
” Pelaku diancam hukuman peganiayaan berat dengan pasal 338 KUHP Sub Pasal 351 ayat 3 KUHP. Penganiayaan berat sehingga mengakibatkan orang mati,” terang Tumalun.
Dari keterangan lain, saksi Rudi Wahongan menuturkan dalam pemeriksaan pihak kepolisian, sempat melerai. Hanya saja pelaku sudah tersulut emosi dan pergi mengambil parang dan langsung menebas korban.
“Saat adu mulut, kita sudah lerai. Tapi pelaku pulang dan ambil parang dan menebas korban,” sebut Rudi yang tak lain adalah kepala lingkungan setempat. (marvel pandaleke)
Tinggalkan Balasan