MANADO—Memasuki musim panen harga cengkih di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) semakin merosot, di Manado hanya diperdagangkan Rp75.000 per kilogram (kg).

Padahal petani berharap harga cengkih bisa berada di atas Rp100.000 per kg. Wakil Ketua Asosiasi Petani Cengkih Indonesia (APCI) Sulut Adrian Sembel mengatakan, pemerintah daerah mesti campur tangan atas penurunan salah satu komoditi andalan Sulut, agar harganya tidak terus anjlok.

“Bantu petani, pemerintah harus turun tangan,” ujarnya, Rabu, 12/6/2019.

Sebab, kata dia, meskipun tidak semua warga Sulut memiliki kebun cengkih, akan tetapi perputaran uang dari bisnis cengkih mampu memberikan kontribusi sekira 60% dari perputaran ekonomi daerah.

Salah Satu Petani Asal Kabupaten Minahasa Dance Assa mengatakan, harga cengkih saat ini belum menggembirakan petani. Sebab dengan harga di bawah Rp100.000  per kg dinilai kurang menguntungkan. Utamanya saat menyambut panen raya.

“Sekarang masuk musim panen, seharusnya harga cengkih naik supaya kami bisa dapat untung,” ujarnya.

Sebab kata dia, jika harga pasaran di Manado hanya Rp75.000 per kg, maka harga beli pedagang di tingkat kecamatan kemungkinan hanya Rp70.000 per kg atau lebih rendah dari itu. “Di Manado memang Rp75.000 per kg tapai kalau sudah di kampung pasti akan lebih turun lagi,” ujarnya. (stenly sajow)