AMURANG — Harga gula aren di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) alami penurunan. Sontak saja, hal ini dikeluhkan para petani gula aren, termasuk Agus Suot, 53, warga Desa Liandok, Kecamatan Tompasobaru.
“Saat ini memang harganya turun. Biasanya kami menjual ke pedagang pengumpul Rp17.000 per satu batu. Sekarang hanya dibeli Rp13.000,” keluh Agus ditemui di kebunnya, Kamis (29/8/2019).
Menurut dia, penurunan harga ini sangat menyulitkan para petani aren karena harga kebutuhan pokok terus merangkak naik.
“Memproduksi gula aren sangat berbeda dengan pengolahan minuman cap tikus. Pengolahan gula aren perlu perhatian kusus. Di mana, dalam satu kali pengolahan dibutuhkan jangka waktu pemasakan tiga sampai enam jam,” jelas Agus.
Kami berharap, pemerintah bisa turun tangan menyelesaikan persoalan ini dengan menstabilkan harga di tingkat pedagang. (jivlater langi)
Tinggalkan Balasan