BITUNG— Masuknya Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) dalam Calendar of Event (COE) Wonderful Indonesia 2020 ditanggapi Panglima Besar Brigade Waraney Malesung Sulawesi Utara, Tommy Van Rondonuwu.
Menurut Tommy, gelaran FPSL tak lepas dari pengucapan syukur dan pagelaran budaya. Karena itu, tarian adat yang menggambarkan budaya Minahasa, diantarannya Tari Kabasaran dan Tari Maengket harus ditonjolkan.
“Kota Bitung merupakan daerah peninggalan para leluhur, karena itu penampilan tarian adat merupakan bentuk penghormatan terhadap para leluhur yang telah mewariskan daerah ini untuk kita, kita wajib untuk melestarikannya,”ujar Rondunuwu, sembari berharap, Pemkot Bitung khususnya Dinas Pariwisata sebagai penyelenggara lebih proaktif berkomunikasi dengan organisasi adat.
Rondonuwu menambahkan, selain adat Minahasa, warga Kota Bitung juga merupakan daerah heterogen yang memiliki berbagai adat dan budaya. “Ciri khas Kota Bitung, terdiri dari berbagai suku, adat dan budaya, diantaranya warga Nusa Utara, dengan keseniannya Masamper dan Tagoggong, harus ditampilkan dalam ajang promosi pariwisata ini,”tutur Ketua Kerukunan Esa Keter yang membawahi sepuluh ormas adat Kota Bitung ini. (Yappi Letto)
Tinggalkan Balasan