MANADO—Bank Mandiri membuka kesempatan bagi warga di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo menjadi agen branchless banking. Menariknya untuk menjadi agen branchless banking tidak dipungut biaya alias gratis.

Area Head Bank Mandiri Manado  Tommy Leong menerangkan, pihaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi warga yang ingin menjadi agen di Bank Mandiri. “Siapa saja bisa menjadi agen branchless banking, apalagi yang tinggal di desa hingga pelosok,” ujar Tommy, Rabu, 27/11/2019.

Lanjut dia, untuk menjadi agen branchless banking syaratnya  mudah, yakni cukup  KTP, surat keterangan usaha, memiliki rekening Bank Mandiri, serta NPWP jika ada. Jika semua sudah lengkap kata dia, prosesnya hanya memerlukan 14 hari kerja. Nantinya agen akan mendapat mesin electronic data capture (EDC), mesin ini fungsinya sama dengan mesin ATM.

Tommy mengatakan, jika sudah terdaftar, agen bank Mandiri bisa melayani seperti yang dilakukan teller bank. Jadi warga di pedesaan tidak perlu lagi keluarkan biaya transport untuk ke bank. Lantaran agen branchless banking bisa melayani pembukaan rekening, menabung, tarik tunai, isi pulsa, bayar BPJS, bayar listrik dan masih banyak lagi.

Keuntungannya kata dia, agen akan mendapatkan fee atau komisi dari setiap kali transaksi. “Agen akan mendapatkan Fee Based Income atau komisi yang diterima setiap kali nasabah melakukan transaksi, fee itu dibebankan kepada nasabah,” paparnya.

Menariknya kata dia, fee yang dibebankan pada nasabah sangat ringan di mana untuk transaksi debit Mandiri hanya Rp1.000, setor tunai Rp1.000 bayar BPJS Rp2.500, bayar telkom Rp2.500, bayar tagihan listrik Rp3.500, Indovision Rp2.500, kartu kredit Rp2.500, pulsa semua operator Rp1.500, gopay Rp1.000.

Sementara itu Senior Manager Micro Banking Cluster Manado 2 Bank Mandiri Area Manado Abdul Kadir Arisaid mengatakan, minat warga di Sulut dan Gorontalo untuk  menjadi agen branchless banking cukup tinggi. “Kami lihat animonya bagus, dari target 1.000 agen, pada November ini sudah tercapai  963 agen,” tuturnya.

Menurut dia, banyak pelaku usaha seperti warung yang sudah menjadi agen. Bahkan sebaran penggunaannya cukup banyak, terutama di daerah Minahasa Selatan, Minahasa Utara dan Gorontalo. “ Tujuannya juga agar masyarakat bisa terbiasa menabung, dan mendekatkan layanan perbankan hingga pelosok,” tuturnya. (stenly sajow)