RATAHAN – Pihak Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) nampaknya tidak main-main dalam dalam melakukan perekrutan lembaga adhoc ditingkatan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Hal ini terlihat sejak dilakukan tahapan tes tertulis hingga wawancara yang sementara berlangsung Sejak Minggu hingga Selasa besok. Ketua KPU Mitra Wolter Dotulong mengungkapkan, meski tidak menerapkan sistem Computer Asist Test (CAT) dalam tes tertulis, akan tetapi hasil nilai setiap peserta sudah dipublis langsung bahkan ikut diawasi langsung oleh Bawaslu.
“Kita menginginkan sebuah proses perekrutan yang objektif untuk menghasilkan PPK yang berkualitas. Makanya dalam perhitungan nilai kita publis langsung kepada peserta bersangkutan, sampai ke Bawaslu,” terang Dotulong saat diwawancarai dikantornya akhir pekan lalu.
Demikian halnya kata dia, tahapan wawancara yang menjadi babak akhir dari proses penentuan bagi 10 calon untuk dikerucutkan menjadi 5 besar. Dalam proses ini pun nampak KPU menerapkan sistem wawancara layaknya sidang pengadilan.
Setiap peserta disediakan tempat khusus dibagian tengah. Selanjutnya kelima komisioner mengelilingi untuk mengajukan pertanyaan.
“Tahapan wawancara ini, kita ingin menguji pengetahuan para calon PPK terkait Pemilu. Selain itu juga menyangkut integritas,” ujarnya lagi.
Dotulong berharap, lewat yang digelar secara ketat, akan lahir para penyelenggara adhoc dikecamatab yang benar benar memenuhi kriteria yang diinginkan oleh KPU sekaligus apa yang diamanatkan undang-undang.
“Jadi setelah ini dari 10 yang ikut wawancara, kita akan umumkan perengkingan untuk mencari lima besar terbaik,” timpalnya.
Sementara dari pantauan, tak sedikit peserta yang gerogi. Ada pula yang keluar usai wawancara dengan keringat dingin.
“Ini untuk kedua kalinya saya ikut dalam tes. Tapi kali ini lebih gugup. Beberapa pertanyaan harusnya bisa saya jawab. Tapi akibat faktor gugup, saya jadi lupa,” ujar salah satu calon PPK dari kecamatan Pasan.
Sementara pihak Bawaslu melalui koordinator Divisi Pengawasan Amran Ibrahim mengatakan, tahapan perekrutan PPK menjadi salah satu objek pengawasan pihaknya. Sejauh ini dirinya menilai proses rekrutmen berjalan baik.
“Kami hanya ingin mengingatkan soal beberapa hal krusial seperti masa uji publik. Sejauh ini memang belum ada temuan atau laporan. Akan tetapi perlu bagi kami untuk mengingatkan sebagai langkah-langkah pencegahan, terjadinya indikasi pelanggaran,” ucap Amran. (marvel pandaleke)
Tinggalkan Balasan