BOLSEL – Sesuai data pemantauan Covid-19 dari Gugus Tugas Provinsi Sulut, per 30 April 2020, dari 15 kabupaten/kota yang ada di Sulut, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menjadi satu-satunya daerah yang nihil kasus ODP, PDP dan positif Covid-19.
Setelah sebelumnya ada sebanyak sembilan warga Bolsel berstatus ODP, serta satu orang berstatus PDP, namun setelah dilakukan isolasi mandiri dan pemeriksaan kesehatan, mereka dinyatakan tidak terjangkit virus korona.
Hal ini pun turut dibenarkan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Bolsel, dr. Sadly Mokodongan. “Sebelumnya memang ada sembilan ODP di Bolsel, tapi kabar baiknya Alhamdulillah mereka bebas Covid-19,” ungkapnya.
Sementara, untuk satu warga yang berstatus PDP, Sadly mengungkapkan bahwa pasien yang sempat mendapat perawatan di RSUP Kandou, hasil swab test negatif. “Kemarin yang PDP dirawat di RSUP Kandou juga sudah dinyatakan negatif. Jadi posisi saat ini Bolsel kembali ke angka nol untuk kasus ODP, PDP dan positif,” tuturnya.
Pun demikian, Sadli kembali mengimbau agar masyarakat terus menjalankan protokol kesehatan pencegahan dini penyebaran Covid-19 yang ditetapkan pemerintah. “Kewaspadaan harus terus kita tingkatkan, jangan lengah, terus terapkan protokol kesehatan yakni Jaga jarak, hindari keramaian, sebisa mungkin tetap di rumah, rajin cuci tangan, jaga kesehatan dan kebersihan lingkungan,” pintanya. Dia menyampaikan lagi, protokol kesehatan ini menjadi cara untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Dari pantauan harian ini, di pos penjagaan pintu masuk dan keluar Kabupaten Bolsel, tepatnya di jalan trans sulawesi depan RSUD Bolsel, penjagaan semakin diperketat. Setiap pelintas baik yang masuk sebelum diperiksa suhu tubuhnya, oleh petugas diminta untuk mencuci tanggan terlebih dahulu. Selain itu, setiap pelintas akan dimintai data perjalanan asal dan hendak mau kemana. Bahkan untuk memastikan para aman dari Covid-19, para petugas meminta agar kepada para pelintas untuk menyiapkan surat pemeriksaan kesehatan terhadap pelaku perjalanan dari Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat yang ada di daerah asal pelintas.
“Kebijakan ini untuk lebih memastikan riwayat kesehatan para pelaku perjalanan,” ungkap salah satu petugas jaga di Posko Gugus Tugas Covid-19 di perbatasan Bolsel dan Bolmong. (Irfani Alhasbyi)
Tinggalkan Balasan