MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalokasikan sekira Rp191 miliar dalam upaya penanganan pandemi virus korona (Covid-19). Dari anggaran itu, ada sekira puluhan miliar yang digunakan untuk memenuhi peralatan kesehatan termasuk fasilitas para tenaga medis yang menangani pasien korona.
Gubernur Olly Dondokambey mengatakan, Pemprov Sulut sangat memperhatikan betul berbagai ketersediaan peralatan kesehatan dan fasilitas yang digunakan tenaga medis dalam memerangi pandemi Covid-19.
“Dari Rp171 miliar, 30 persen anggarannya untuk bansos, dan sisanya untuk peralatan serta fasilitas tenaga medis yang menangani korona, seperti APD, ventilator, masker dan rumah singgah,” ungkap Gubernur Olly, Selasa (19/5/2020).
Dijelaskannya, langkah tersebut sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta pemerintah daerah (pemda) baik provinsi dan kabupaten/kota, untuk merelokasi anggaran dalam mempercepat penanganan Covid-19.
“Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang refocussing kegiatan, relokasi anggaran serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid-19,” ujarnya.
“Pemprov Sulut sudah memberi berbagai kebutuhan tenaga medis, seperti masker non medis sebanyak 1.200, ventilator dan Alat Pelindung Diri (APD) dibagikan ke sejumlah rumah sakit,” terangnya.
Gubernur menjelaskan, kebutuhan tenaga medis seperti APD di rumah sakit sangat besar. Dia mencontohkan kebutuhan APD di RSUP Kandou Manado yang membutuhkan 180 APD setiap harinya.
“Itu baru RSUP Kandou setiap harinya 180 APD. Belum rumah sakit lain yang menangani pasien Covid-19. Tentu sangat banyak kebutuhan setiap harinya, dan itu harus terpenuhi,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Steven Kandouw mengatakan, pergeseran anggaran dari Pemprov Sulut untuk mencukupi kebutuhan tenaga medis, baik APD dan fasilitas lainnya boleh menjadi teladan bagi pemda di kabupaten/kota.
“Artinya, jangan hanya menggeser anggaran sedikit untuk pengadaan APD dan fasilitas penunjang tenaga medis yang menangani Covid-19. Itu salah satu hal penting. Coba banyangkan jika kebutuhan mereka terbatas, tentu itu sangat beresiko bagi mereka yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19,” ujar Kandouw.
Dia mengaku prihatin sudah banyak para tenaga kesehatan baik dokter dan perawat yang menjadi garda terdepan terjangkit korona. Salah satunya karena masih minimnya ketersediaan APD hingga di fasilitas kesehatan.
“Ini kiranya dapat menjadi perhatian kita bersama untuk mencukupi kebutuhan APD, termasuk fasilitas lainnya dari para tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19,” harapnya.
Mantan Ketua DPRD Sulut ini juga berharap masyarakat untuk ikut bekerja sama memberikan support dari pelayanan para tenaga medis, dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, baik soal physical distancing, social distancing, rajin cuci tangan, gunakan masker, tidak keluar rumah jika tidak ada hal mendesak dan sebagainnya.
“Mari kita disipiplin mematuhi imbauan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tandasnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan