BOLSEL – Banjir yang melanda Kabupaten Bolsel Jumat pekan lalu ternyata masih menyisahkan dampak bagi masyarakat.  Kini ketersediaan air bersih menjadi keluhan warga. Pasalnya musibah banjir ini turut merusak sarana dan prasarana air bersih atau sistim penyediaan air minum (Spam) yang mengalir di 31 desa di 4 empat kecamatan yang ada di Bolsel putus diterjang banjir.

Sementara untuk sumur milik warga yang menjadi pemenuhan kebutuhan alternatif air bersih, belum bisa digunakan karena airnya keruh dan masih tergenang lumpur. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Teddy Menika melalui Kabid Ciptakarya Arman Dali memberkan hal tersebut.

Diungkapkannya, pipa induk di SPAM IKK (ibu kota kecamatan,red) Pinolosian dan IKK Molibagu, putus diterjang derasnya arus air banjir bercampur lumpur. “Selain itu sejumlah pipa jaringan menuju pemukiman warga juga putus,” kata Arman, Selasa (28/7/2020).

Dikatakannya lagi jika, pihaknya dalam hal ini petugas dilapangan sudah turun melakukan pemeriksaan jumlah pipa SPAM yang rusak.  “Proses perbaikan pipa induk dan jaringan yang rusak bisa berlangsung sebulan. Tapi kita upayakan lebih cepat dari perkiraan,” Ujarnya.

Untuk Kecamatan Pinolisian Tengah dan Helumo katanya, Pipa induk dan jaringan baik-baik saja, namun air di bak penampung tidak bisa digunakan karena keruh.” Air dibak penampung sudah bercapur lumpur  sehingga tidak bisa lagi dikonsumsi warga,” jelasnya.

Meski demikian lanjut Arman menyampaikan jika, warga terdampak tidak perlu hawatir. Pemerintah daerah telah mengantisipasi hal tersebut. “Pemerintah daerah bekerja sama dengan Balai PPW Sulut mulai menyalurkan air bersih kepada masyarakat. Ada Dua Mobil tangki  kapasitas 4000liter yang beroperasi tiap hari melayani masyarakat ,” kata Arman.

Di sisi lain, warga  terdampak dibantu ASN jajaran Pemkab Bolsel, TNI dan anggota Polres Bolmong dan Kotamobagu, mulai membersihkan lumpur bercampur sampah di rumah masing-masing. Pemerintah daerah sendiri tidak lepas tangan terkait kebutuhan warga terdampak. Selain menyalurkan bantuan logistik dan sembako, Pemkab Bolsel juga membuka dapur umum di wilayah terdampak.

“Pemkab melibatkan semua instansi, TP PKK dan Dharma Wanita Bolsel untuk memasak di dapur umum. Usai dimasak, makanan dibungkus dan dibagikan kepada warga terdampak,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bolsel Aldy Gobel.

Dapur umum tidak hanya dipusatkan di ibu kota. Tapi semua wilayah terdampak.” Minimal satu dapur umum melayani Lima desa terdampak. Dapur umum Ibu kota dikoordinir Bapak Bupati, di Kecamatan Pinolosian Bersatu pak Wabup dan di sejumlah kecamatan di koordinir para camat. Dalam penyaluran makanan bungkus, kita dibanti anggota TNI dan Polri,” ujar Aldy.

Selain itu katanya, warga terdampak juga mendapat pelayanan kesehatan gratis.” Jadi selain memastikan ketersediaan makana, pemerintah daerah juga memperhatikan kondisi kesehatan warga terdampak. Puskesmas di wilayah aktif tutun ke desa untuk pelayanan kesehatan gratis,” jelasnya

Sementara itu, Bupati Hi Iskandar Kamaru mengatakan, Pemkab Bolsel akan menjamin ketersediaan makanan bagi warga terdampak selama belum bisa beraktifitas.” Dapur umum akan tetap dibuka selama warga terdampak belum bisa beraktifitas seperti biasa. Begitu juga dengan pelayanan kesehatan,”kata bupati. Adapun sejumlah desa yang terdampak banjir dan kekurangan air bersih diantaranya adalah Pilolantungan, Salango,

Molibagu, Tabilaa di Kecamatan Bolaang Uki, kemudian desa Linawan, Nunuk, Pinolosian, Ilomata, Pinsel, Kombot di kecamatan Pinolosian. Dan desa Mataindo, Mataindo Utara di kcamatan  Pinolosian Tengah, sedangkan di kecamatan Helumo yang terdampak desa Bakida, Transpatoa, Halabolu, Duminanga dan Biniha. (Irfani Alhabsyi)