BOLSEL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) kini terkonsentrasi pada penyaluran bantuan kepada korban banjir, khususnya yang berada di wilayah kecamatan, Helumo, Tomini dan Posigadan.
Ada beberapa desa di tiga wilayah kecamatan tersebut yang masih terisolasi akibat putusnya aksea jalan dan jembatan akibat damoak banjir dan longsor yang melanda Bolsel, Sabtu (1/8/2020).
Kini, penyaluran bantuan dikonsentrasikan pada akses laut dan udara, dimana untuk kebutuhan logiatik berupa makanan, minuman, pakaian, tenda, selimut dan lain-lainnya diangkut menggunakan kapal penangkap ikan untuk jalur laut dan helikopter milik BNPB untuk jalur udara.
Bupati Bolsel, Iskandar Kamaru mengatakan, untuk penyaluran bantuan kebutuhan mendesak masnyarakat terdampak banjir yang bisa diakses lewat jalur darat, secara berkala terus dilakukan. “Untuk yang masih terisolir kerena aksea jalur darat belum bisa dilalui maka kami upayakan penyalirannya lewat laut dan udara,” ujar Kamaru, Jumat (7/8/2020).
Disampaikannya, untuk aksea laut pihaknya menggunakan kapal penangkap ikan milik neyalan. “Kendalanya tentu menyesuaikan dengan kapasitas kapal, makanya dilakukan bertahap.” kata Kamaru.
Demikian pula penyaluran lewat jalur udara, karena hanya menggunakan satu unit Helikopter bantuan BNPB, untuk kapasitas muatan logistik pun disesuaikan. “Tapi kita upayakan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir segera tiba di titik-titik bencana agar masyarakat segerah menperoleh kebutuhan mereka,” terangnya.
Dari pantauan harian ini, pengangkutan logistik bantuan untuk jalur laut dilakukan di Pelabuhan Dodepo, Kecamatan Bolaang Uki. Terlihat satu unit kapal penangkap ikan sedang dalam proses mengangkut logistik seperi beras, air mineral, makanan instan, pakaian anak dan orang dewasa serta kebutuhan lainnya. Terlihat pula untuk kebutuhan elpiji turut diangkut mengunakan moda tersebut. Sementara untuk jalur udara, terpantau juga, logistik bantuan mulai diangkut lewat helikopter milik BNPB. (Irfani Alhabsyi)
Tinggalkan Balasan