MANADO – Sekdaprov Sulawesi Utara (Sulut) Edwin Silangen membuka Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Teknokratik RPJMD 2021-2026 di Kantor Bappeda Sulut, Kamis (10/9/2020).

Kesempatan itu, Silangen mengingatkan soal indikator kinerja, termasuk tanggungjawab dan komitmen bagi seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemprov Sulut dalam menjalankan mandat serta kepercayaan terkait kompilasi menyusun RPJMD lewat laporan yang diberikan di Bappeda Sulut.

“Meski saat ini kita dalam situasi penanganan pandemi Covid-19, tetapi kita bersyukur dapat bertemu lagi dalam FGD Penyusunan Draft RPJMD tahun 2021-2024. Sesuai jadwal yang ditetapkan ini mulai dilakukan prosesnya,” ungkap Silangen.

Lanjut dia, Bappeda Sulut diberi mandat dan tanggungjawab dalam kompilasi menyusun draft RPJMD 2021-2026 dengan memulai diskusi bersama perangkat daerah yang nantinya dilaporkan kepada Bappeda.

“Sangat penting juga diperhatikan soal indikator kinerja untuk target pencapaian program kerja,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Sulut, Jenny Karouw menjelaskan, penyusunan draft RPJMD 2021-2026 mengacu pada kajian ilmiah isu stategis

daerah, aspek teknokratik dan aspek politik.

“Kita buat draftnya untuk rencana program kerja dan program pembangunan untuk 2021-2026,” tuturnya.

Karouw menuturkan, visi dan misi gubernur dan wakil gubernur terpilih nantinya akan dimasukan di RPJMD 2021-2026 dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP).

“Pembahasan atau penyusunan RPJMD terus berkesinambungan. Itu harus selaras dengan RPJP. Penyusunan RPJP sendiri akan dilakukan setelah masa periode 2005-2025. Itu menjadi pedoman atau arah dalam rencana penyusunan program kerja,” tandasnya. (rivco tololiu)