KOTAMOBAGU – Di tengah pandemi Covid-19, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kotamobagu diminta untuk bisa lebih kreatif dan inovatif memanfaatkan peluang usaha.
Kepala Seksi Pengembangan SDM, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Sulastri Polii mengatakan, BUMDes diminta bisa lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan peluang usaha saat pandemi Covid-19.
“Sesuai data, tercatat sebanyak 15 BUMDes yang tersebar di wilayah Kota Kotamobagu, mengalami penurunan Pendapatan Asli Desa (PADes), akibat pandemi Covid-19. BUMDes harus bisa memanfaatkan peluang yang inovatif, melihat peluang usaha yang muncul saat pandemi agar BUMdes tetap berjalan,” ujarnya kepada sindomanado.com, Sabtu (26/12/2020).
Dia mengakui, BUMDes yang bisa bertahan selama pandemi Covid-19 adalah mereka yang bisa membaca dan memanfaatkan peluang yang ada di setiap desa. “Baiknya BUMdes untuk ke depannya melihat sumber daya alam yang ada, melibatkan potensi yang ada di setiap desa, seperti potensi pariwisata. Contoh di Desa Bilalang 1 ada kopi, Desa Moyag ada gula aren, dan di Desa Sia ada anyaman. Sebelum Covid-19 pendapatan BUMdes masih stabil, tapi setelah adanya Covid-19 pendapatan mulai menurun,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Kepala PMD, Usmar Mamonto, berharap ke depannya BUMdes bisa jadi penyangga perekonomian yang ada di Kota Kotamobagu. “Yang sudah terbentuk di 15 desa tinggal kita benahi sekaligus evaluasi lagi. Dengan harapan, BUMDes ini bisa menjadi penyangga ekonomi apalagi saat ini kita sedang menghadapi wabah korona,” tutupnya.(Yusuf Daud/get)
Tinggalkan Balasan