RATAHAN- Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap batal menerima pemberian vaksin. Pasalnya dalam tahapan screningyang dilakukan pra vakein, mendapati Sumendap dalam kondisi hipertensi.
“Setelah diukur tekanan darah dalam screning, tekanannya diatas 150,” terang bupati. Dirinya ikut mengungkapkan jika dari hasil konsultasi dengan dokter pribadinya, masalah kesehatan hipertensi memang tidak disarankan untuk melakukan vaksin.
“Saya harus menyampaikan ini ke masyarakat jika ternyata saya memang belum bisa. Jadi justru bagi mereka yang di vaksin, akan sangat beruntung karena akan memberikan kekebalan tubuh terhadap Covid-19,” timpal Bupati.
Hanya saja Bupati memastikan jika selang satu dua hari kedepan kondisinya sudah memungkinkan, maka dirinya akan melakukan vaksinasi.
“Mudah-mudahan untuk satu dua hari kedepan sudah bisa. Sebab selain untuk kekebalan tubuh, orang yang sudah di vaksin akan lebih bebas dan lebih mudah melakukan perjalanan keluar daerah,” kata Bupati.
Kondisi yang sama dialami Kapolres Mitra AKBP Rudi Hartono. Hasil screning juga menunjukan tekanan darah diatas ketentuan yang aman untuk divaksin. Dirinya bahkan meminta petugas kesehatan untuk melakukan screning sebanyak tiga kali.
“Tadi saya penasaran. Makanya saya minta untuk di scering ulang sampai tiga kali. Tapi hasilnya tetap sama dan saya belum bisa menerima Vaksin,” ujar Kapolres.
Sementara Dokter Ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Mitra Sehat dr. Primo Memah mengungkapkan, setiap calon penerima Vaksin harus di screning untuk memastikan yang bersangkutan memenuhi syarat.
“Ada ketentuannya. Contoh mereka yang memiliki hipertensi dengan tekanan darah diatas 140 memang belum bisa. Atau penyakit diabetes melitus DM tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5 persen, vaksinasi tidak diberikan,” terangnya. (Marvel Pandaleke)
Tinggalkan Balasan