JAKARTA – Gangguan kesehatan mental bukan hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun rentan mengalaminya. Anak-anak mungkin menderita kondisi kesehatan mental yang sama seperti orang dewasa namun menunjukkan gejala yang berbeda.

Gangguan kecemasan, depresi, dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah beberapa masalah umum serta dapat berdampak seumur hidup pada anak jika tidak ditangani tepat waktu. Melansir laman Times of India, berikut lima tanda gangguan jiwa pada anak yang wajib Anda ketahui.

1. Sering Mengeluh Sakit Fisik

Sakit fisik seperti ketegangan otot, nyeri, sakit kepala, insomnia, dan kegelisahan bisa menjadi gejala kesehatan mental. Kecemasan dapat menyebabkan sakit perut, kabut otak, serta tingkat konsentrasi yang buruk.

Jika gejala fisik ini disebabkan atau diperparah oleh kondisi mental Anda, ini disebut psikosomatis. Jadi, jika anak Anda sering mengeluh tentang masalah ini coba cari tahu alasannya.

2. Ketakutan atau Tangis yang Berlebihan

Ketakutan atau mimpi buruk yang berlebihan dapat disebabkan oleh beberapa alasan seperti ketakutan atau kecemasan, serta emosi lain seperti kemarahan, kesedihan, rasa malu, atau jijik.

Anak-anak yang pernah mengalami peristiwa traumatis mungkin sering mengalami mimpi buruk, yang dapat membahayakan kesehatan mental mereka dalam jangka panjang dan bahkan mengganggu mereka saat tumbuh dewasa. Penting untuk mengatasi masalah ini sejak dini.

3. Ketidaktaatan atau Agresi yang Ekstrem

Anak-anak kadang-kadang tidak patuh atau menunjukkan amukan ketika Anda meminta mereka melakukan sesuatu yang tidak diinginkan. Namun, jika itu menjadi hal yang biasa dan Anda menyaksikan perubahan perilaku mereka yang drastis, itu tidak normal.

Cobalah untuk menemukan akar penyebabnya atau cari bantuan profesional. Anda bahkan dapat meminta anggota keluarga lain yang dekat dengan anak tersebut untuk berbicara dengan mereka.

4. Perubahan Nilai dan Prestasi di Sekolah

Jika anak Anda konsisten dengan nilai tetapi akhir-akhir ini Anda melihat penurunan kinerja mereka, jangan anggap enteng. Tidak memperhatikan kelas, tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dan membolos bisa menjadi tanda stres atau depresi.

Bicaralah dengan anak Anda tentang hal itu dan cobalah untuk mengetahui apa yang mengganggu mereka. Bisa jadi sesuatu yang terjadi di sekolah atau beberapa kejadian yang terjadi di rumah merupakan penyebabnya. Mengatasi hal tersebut penting bagi anak Anda.

5. Hilang Nafsu Makan atau Perubahan Berat Badan

Setiap perubahan drastis pada berat badan atau hilangnya nafsu makan bisa menjadi tanda depresi. Istilah depresi diartikan sebagai perasaan sedih, tersesat, atau hampa setidaknya selama dua minggu. Hal tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Depresi dan nafsu makan dikendalikan oleh bagian otak yang sama. Hal ini dapat menyebabkan nafsu makan yang buruk, dan akhirnya menurunkan berat badan. Mencari terapi perilaku pada waktu yang tepat dapat membantu mengatasi masalah ini.

(Sumber: sindomanado.com)