MANADO – Hampir sebulan setelah pengimplementasian penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Segar Paal Dua, tampaknya belum banyak masyarakat yang menggunakan QRIS.
Dari pantauan SINDOMANADO.COM di Pasar Segar Paal Dua serta hasil wawancara kepada beberapa Pedagang, ternyata masyarakat yang berbelanja di Pasar tersebut masih banyak yang menggunakan uang tunai dan belum menggunakan QRIS.
“Selama ini belum ada yang membayar menggunakan QRIS, padahal saya rasa memang QRIS ini bagus supaya tidak ada kontak fisik lagi karena pertukaran uang langsung. Juga langsung masuk rekening kan. Ini memang lebih aman di zaman korona sekarang,” ujar Sendra yang merupakan pedagang dari Marsenda Kios, Selasa (30/3/2021).
Sementara itu, Dewa Putu Sanubari yang merupakan Penjual dari Toko Asih Sedana menuturkan selama ini sudah ada beberapa orang yang menggunakan QRIS, tetapi jumlahnya tak banyak dan tak sebanding dengan masyarakat yang membayar menggunakan uang tunai.
“Lebih banyak yang pakai cash, uang tunai. Kira-kira dari 10 orang pembeli, hanya satu orang transaksi pakai QRIS. Padahal menurut saya QRIS ini pembayarannya lebih praktis, dimana masyarakat tidak perlu membawa uang tunai banyak-banyak kalau mau belanja. Lebih simple sebenarnya,” tukas Putu.
Ia pun berharap agar kedepannya pembeli bisa lebih banyak menggunakan QRIS dalam bertransaksi. “Kita sebagai Penjual juga lebih enak kan. Tidak perlu banyak-banyak pegang uang tunai. Terus tak perlu susah-susah cari uang kecil untuk kembalian,” tandasnya.
Senada disampaikan oleh An, salah seorang Penjahit di Pasar Segar Paal Dua Manado. Menurutnya, dengan menggunakan QRIS, masyarakat tak perlu ribet-ribet lagi membawa uang tunai ketika berbelanja.
“Sampai saat ini belum ada yang pakai QRIS ini. Menurut saya kode QRIS ini praktis untuk digunakan, terlebih apabila kita tidak membawa uang tunai, maka kita bisa menggunakan QRIS ini untuk membayar belanjaan,” kata An.
Lanjut dikatakannya, lebih baik lagi apabila Pemerintah dan Stakeholder terkait lebih mensosialisasikan penggunaan QRIS ini kepada masyarakat luas, sehingga dirinya sebagai pedagang juga terbantu. “Supaya lebih banyak masyarakat yang tau. Apalagi ini kan langsung masuk rekening pedagang kalau ada yang membayar pakai QRIS,” bebernya.
Menjawab hal ini, Kepala Tim Implementasi Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR), Ahmadi Rahman menuturkan bahwa pihaknya selalu terus menerus mensosialisasikan QRIS kepada masyarakat luas lewat berbagai kegiatan yang dilakukan.
“Di Sulut ini sebenarnya dari segi infrastruktur berupa jaringan internet dan listrik itu sudah termasuk kategori baik. Makanya kita dari Bank Indonesia akan memaksimalkan terus edukasi kepada masyarakat untuk bisa menggunakan QRIS ini,” paparnya wartawan kepada koran ini, kemarin.
Dikatakan Ahmadi, dalam waktu dekat ini akan diadakan kegiatan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2021, dimana seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia akan mendukung kegiatan ini.
“Dimana lewat kegiatan yang digelar secara virtual ini, menghadirkan talkshow-talkshow hingga seminar yang bertujuan untuk mendorong percepatan perluasan digitalisasi di daerah, termasuk mengedukasi terkait penggunaan QRIS ini,” pungkas Ahmadi.
Memang tak mudah untuk mengubah kebiasaan masyarakat dari yang awalnya bertransaksi menggunakan uang tunai menjadi non-tunai. “Padahal sebenarnya banyak sekali keuntungan bertransaksi secara non-tunai menggunakan QRIS ini,” tukasnya.
Pihaknya pun terus berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) demi memasyarakatkan dan mendorong penggunaan QRIS sebagai salah satu bentuk digitalisasi transaksi di tengah masyarakat.
“Kedepannya semua akan serba digital kan. Oleh karena itu QRIS ini sangat strategis, tak hanya bagi para penjual juga masyarakat. Sangat banyak keuntungan yang bisa didapat seperti menghindarkan dari, menghindarkan dari uang palsu, tidak perlu repot-repot bawa uang tunai, hingga uang yang ada langsung masuk ke rekening penjual,” kuncinya. (Fernando Rumetor/Anastasya Sigar/mg)
Tinggalkan Balasan