BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto dan Wakil Bupati Oskar Manoppo, menghadiri peringatan Nuzulul Qur’an sekaligus syukuran atas capaian perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI.
Kegiatan tersebut digelar di aula lantai III Kantor Bupati, Rabu (05/05/2021). Bupati dalam sambutannya mengatakan, hari ini tanpa terasa sudah masuk sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan atau hari ke 23 Ramadhan. Ini patut disyukuri karena semuanya masih dalam keadaan sehat, serta masih dapat bersama dalam acara peringatan Nuzulul Qur’an yang dirangkaikan dengan capaian opini WTP dari BPK-RI.
“Selain melaksanakan ibadah puasa, kita juga memperingati Nuzulul Quran, karena di bulan ramadhan inilah ayat-ayat pertama Alqur’an diturunkan. Ada dua hal yang harus diperhatikan setiap kali memperingati hari besar Islam yaitu, sebagai bahan introspeksi dan interprospektif. Introspeksi sebagai bahan renungan sudah sejauh mana kita membaca, menghafal dan mengamalkan isi kandungan AlQur’an dalam kehiduoan sehari-hari. Sedangkan interprospektif bagaimana menuju masa depannya,” terang Bupati.
Lanjutnya, di bulan ramadhan ini juga Pemda Boltim baru saja menerima opini WTP yang diberikan oleh BPK-RI atas Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemkab Boltim tahun anggaran 2020.
“Ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara pihak eksekutif maupun legislatif, sehingga menghasilkan keberkahan di bulan suci Ramadhan berupa opini WTP.
Keberkahan ini kita jadikan motivasi bagi seluruh jajaran Pemkab Boltim dan DPRD untuk tingkatkan kinerja dan ketaatan terhadap peraturan, sehingga kedepan tetap bisa mempertahankan opini WTP tanpa adanya catatan,” kata Bupati.
Bupati juga mengingatkan, opini WTP bukan berarti sudah tuntas pekerjaan, tapi ada catatan yang harus ditindak lanjuti, harus dibuat sekarang agar tahun depan tidak ada catatan-catatan lagi. “Saya dan Wakil Bupati mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten Boltim, atas opini WTP yang kita capai. Semua ini kita peroleh berkat dukungan SDM yang kompeten, sehingga ini bisa dijadikan role model, bahwa kedepan kita tidak berpuas diri dengan WTP melainkan menjadi kewajiban pemerintah daerah,” terang Sachrul. (Adv)
Tinggalkan Balasan