BOLTIM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknas) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) akan melakukan pendataan kembali bagi siswa-siswi kurang mampu. Hal ini dikatakan  Kepala Diknas Boltim Yusri Damopolii. Dimana, pendataan tersebut bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan siswa-siswi yang kurang mampu. Sehingga, di Boltim tak ada lagi siswa putus sekolah yang disebabkan oleh ketidakmampuan orang tua menunjang dari jenjang ke jenjang pendidikan. “Selain itu, juga guna meningkatkan mutu, serta kualitas pendidikan di Boltim. Pendataannya, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),” kata Yusri.

Ia menjelaskn, pendataan diambil dan rangkum secara detail dari setiap sekolah baik SD maupun SMP hingga SMA/SMK yang kurang mampu. Dengan hadirnya pemerintah ditengah dunia pendidikan, lanjutnya, maka jelas tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah. Sebab, jika dilihat dari beberapa alasan putus sekolah, atau tidak lanjut pendidikan maka bisa dipastikan alasannya hanya tertuju pada ketidakmampuan orang tua dalam membiayai sekolah.

“Dengan adanya program Pemda Boltim, para siswa-siswi dalam kategori kurang mampu soal biaya sekolah, maka jelas dengan program bupati dan wabup jelas akan meringankan biaya sekolah, bahkan sangat terbantukan dalam urusan segala kebutuhan siswa-siswi,” terangnya.

Yusri menyebutkan, salah-satu syarat ketentuan yakni dilihat kehadiran dan tingkat keseriusan siswa itu disekolah. “Kita harapkan, mutu kualitas pendidikan di Boltim lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya,” harapnya. Disamping itu kata Yusri, pihaknya akan melihat rasio kebutuhan anak didik per-tahun. Diketahui, jumlah SD sebanyak 59 Sekolah, sedangkan SMP 28 sekolah beserta Madrasah Tsanawiyah (Mts). (Novianti Kansil)