MANADO – Inovasi menjadi tuntutan bagi setiap peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I Tahun 2021 di lingkup Pemprov Sulut.

Seperti inovasi SIMAYANI (Aplikasi Melayani Bagian Kesra Pelayanan Dasar) yang dibuat oleh Verra Maya Pinontoan, salah satu peserta.

Kepala Bagian (Kabag) Kesra Pelayanan Dasar di Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Sulut tersebut mengatakan, SIMAYANI merupakan aplikasi berbasis digital yang menghimpun data soal kesehatan, pendidikan dan sosial.

“Ini akan menunjang pelayanan pemerintahan khususnya di Biro Kesra, dan memudahkan masyarakat untuk mengetahui data dari tiga sektor tersebut,” ungkap Verra, Senin (27/9/2021).

Ia menjelaskan, tujuan inovasi SIMAYANI yaitu optimalisasi penyiapan bahan dan data untuk pemantauan, serta evaluasi di bagian Kesra Pelayanan Dasar.

Vera memaparkan manfaat inovasi SIMAYANI bagi organisasi.

Pertama, meningkatkan kualitas koordinasi dan inovasi pelayanan dasar (Kesehatan, Pendidikan dan Sosial).

Kedua, mendapatkan data yang akurat dan selalu siap. Ketiga, pengembangan dan peningkatan sistem informasi. Kemudian keempat, yaitu meningkatkan kinerja organisasi.

Ia menambahkan, inovasi SIMAYANI manfaatnya bagi stakehokder dan masyarakat karena sistem koordinasi lebih efektif dan lebih mudah mendapatkan dan layanan secara cepat, tepat dan akurat.

“Kiranya hadinya SIMAYANI ini dapat menunjang apa yang menjadi visi misi Bapak Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw dalam mencapai visi dan misi membangun Provinsi Sulut semakin hebat ke depan,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulut Fereydy Kaligis yang juga sebagai mentor hadirnya SIMAYANI memberikan apresiasi khusus.

Menurutnya, inovasi SIMAYANI akan lebih memudahkan pelaksanaan program kerja Bagian Kesra Pelayanan Dasar di Biro Kesra.

“Ini aplikasi berbasis digital yang sangat bermanfaat dalam program pemerintah, terlebih memudahkan masyarakat mengakses data terkait kesehatan, pendidikan dan sosial,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BPSDM Daerah Provinsi Sulut, Marhaen Royke Tumiwa mengatakan, inovasi aplikasi yang ditampilkan para peserta dalam Expo Aksi Perubahan 2021 merupakan akumulasi dan internalisasi proses pembelajaran para peserta kurang lebih dua bulan mengikuti empat agenda.

Keempat agenda yakni Kepemimpinan Pancasila dan Nasionalisme, kepemimpinan Kinerja, Manajemen Kinerja dan agenda keempat, Aksi Perubahan.

“Selama proses pembelajaran mereka telah ditempa dengan berbagai ilmu dan hari ini mereka membuktikan bahwa selama proses pembelajaran, mereka telah ikuti dan menyimak bahkan telah terjadi internalisasi terhadap diri mereka masing-masing Pelatihan Kepemimpinan Administrator,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pada sistem manajemen kinerja para administrator ini, diantaranya, mereka semua dituntut untuk memberikan suatu perubahan kinerja terhadap instansi mereka dan melakukan kerja-kerja manual, kerja kerja konvensional tetapi harus diawali dengan perubahan mindset yaitu mereka harus memiliki digital mind.

Tumiwa berharap, personal point of view dapat memberikan pandangan dan pendapat terhadap inovasi aplikasi para peserta di kegiatan Expo 2021.

“Tentunya dengan kegiatan Expo 2021 Aksi Perubahan ini berdampak positif bagi pelayanan publik, dimana masyarakat mudah memperoleh informasi melalui pelayanan prima para ASN sesuai kebutuhan,” tandasnya. (rivco tololiu)