JAKARTA-Kampanye Perlindungan Sumber Daya Alam secara masiv terus digaungkan Yayasan Econusa.  Organisasi nirlaba yang bertujuan mengangkat pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan ini, sedianya menggandeng sejumlah artis dalam konser musik bertajuk Rockin’ Paradise.
Bustar Maitar, CEO Yayasan EcoNusa mengatakan bahwa Rockin’ Paradise adalah persembahan musik dan ajakan bergerak bersama.
 “Konser musik ini adalah kolaborasi dengan kawan musisi muda yang sadar akan pentingnya perlindungan hutan tersisa di Indonesia Timur dan mau bersama-sama melawan krisis iklim.” ujarnya.
Menurut Bustar, Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dinilai berhasil mengurangi laju deforestasi atau perambahan hutan.  Tentunya upaya baik tersebut harus dilanjutkan, pasalnya Indonesia masih memiliki potensi hutan besar dan 50 persen hutan Indonesia ada di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku.
“Hutan inilah yang saat ini menjadi rumah keanekaragaman hayati, penopang kehidupan masyarakat adat dan yang tak kalah penting yakni penyeimbang iklim global,” timpalnya.
Melalui kampanye Defending Paradise lanjut Bustar, Yayasan EcoNusa terus menyuarakan perlindungan hutan dan segala isinya untuk menularkan kesadaran kepada anak muda di Indonesia untuk bergerak bersama menyelamatkan potensi hutan yang tersisa di Indonesia Timur.
“Salah satu upaya untuk untuk mendorong partisipasi anak muda dalam menjaga sumber daya alam di Indonesia, hutan maupun laut, Yayasan EcoNusa juga menginisiasi Aksi Muda Jaga Iklim yang akan digelar serentak di 76 titik seluruh Indonesia,” terang Bustar.
Ada pun kata dia, sejumlah artis yang bajal terlibat dalam Konser musik Rockin’ Paradise yakni Marcello Tahitoe, Pamungkas, Dira, Nikita Becker, Vicky Salamor, The Bakuucakar, dipandu oleh Shafira dan Adit Insomnia.
“Mereka akan membawa pesan perlindungan dan pelestarian SDA di Indonesia di konser Rockin’ Paradise yang akan ditayangkan di Youtube EcoNusa TV pada Sabtu 23/10 pukul 18.00 WIB,” bebernya.
Dengan masifnya gerakan anak muda Indonesia dalam menyuarakan krisis iklim melalui #AksiMudaJagaIklim, harapannya dapat diketahui oleh forum internasional UN Climate Change Conference of the Parties ke-26 (COP26) pada November 2021 mendatang.
“Perhelatan COP26 ini penting untuk masa depan dunia ini karena forum ini merupakan kesempatan negara-negara di dunia bersepakat untuk mencegah peningkatan suhu bumi yang tak terkendali. Dan juga kesempatan anak muda untuk bersuara memperjuangkan haknya mendapatkan masa depan yang lebih cerah dengan mendiami bumi yang sehat,” pungkasnya.
(Marfel Pandaleke)